Mari kita mulai lagi~~~
"Napak Tilas Perjalanan Takahashi Minami : Lima Hari Pembahasan SPECIAL !!"
*・゜゜・*:.。..。.:*・’(*゜▽゜*)’・*:.。. .。.:*・゜゜・*
Sudahkah membaca episode pertama sejarah Takamina ini?? Kalau belum maka kalian bisa terbang ke halaman Episode 1 Tribute to Takahashi Minami #1 - Profil
Selamat menikmati episode kedua dari sejarah Takamina di AKB48~!! ♪♪( ´ ▽ ` )ノ
____________________________________________________________
______________________________________
Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^
"Napak Tilas Perjalanan Takahashi Minami : Lima Hari Pembahasan SPECIAL !!"
*・゜゜・*:.。..。.:*・’(*゜▽゜*)’・*:.。. .。.:*・゜゜・*
Sudahkah membaca episode pertama sejarah Takamina ini?? Kalau belum maka kalian bisa terbang ke halaman Episode 1 Tribute to Takahashi Minami #1 - Profil
Selamat menikmati episode kedua dari sejarah Takamina di AKB48~!! ♪♪( ´ ▽ ` )ノ
____________________________________________________________
Juli
2005, sebulan berlalu setelah dipastikannya pembentukan AKB48 beserta lokasi
pembangunan teater tersebut di Don Quixote, poster berisi sebuah pengumuman audisi mulai
diletakkan dan disebar di semua ujung-ujung jalan dan stasiun kereta di Jepang,
dan juga di majalah-majalah audisi. Tertulis di sana: “Dimulainya Akihabara48 Project,” serta nama Akimoto
Yasushi sebagai produsernya.
Adapun isi dari pesan yang dituliskan oleh Akimoto
pada seluruh gadis di Jepang untuk mau mengikuti audisi tersebut adalah sebagai
berikut:
*****************************************
“Akihabara mempunyai energi.
Saya berpikir untuk
menciptakan idol jenis baru di kota semacam ini.
Konsepnya adalah: Idol yang
bisa kau temui.
Bukan idol yang hanya bisa dilihat di media televisi maupun
majalah.
Saya ingin menciptakan para idol yang bisa ditemui
oleh siapa pun yang
pergi ke Akihabara.”
“Saya ingin bertemu dengan diri Anda yang sebenarnya.”
*****************************************
Kalimat pengantar seperti itulah yang membuat para
calon generasi pertama AKB48 memberanikan diri untuk mengubah hidup mereka,
dengan mengikuti audisi tersebut. Ada Kojima Haruna yang sangat mengagumi dunia
idol sejak kecil, Itano Tomomi yang disarankan ibunya untuk mengejar mimpi
dengan musik dan tari yang ia sukai ketimbang selalu cari gara-gara di sekolahnya,
dan Maeda Atsuko yang ingin mengubah dirinya menjadi lebih baik meski awalnya
tidak ada niat menjadi seorang idol.
Dan diantara sekian ribu gadis calon generasi pertama
tersebut, ada seorang lagi pendaftar yang kelak akan menjadi jantung dan
penyokong utama AKB48 di masa depan. Dialah Takahashi Minami, dan saat itu
umurnya baru menginjak 14 tahun.
Sebelum mengikuti audisi AKB48, ia pernah mengikuti sekitar
tujuh kali audisi yang serupa namun semuanya gagal. Salah satunya adalah audisi
pencarian bakat Horipro Talent Scout
Caravan Memorial Audition 2005. Di antara 52.547 orang pelamar, hanya 15
orang yang berhasil masuk ke babak final, termasuk Takamina. Namun, ketua juri
menggagalkannya dalam seleksi akhir dan nama dari ketua juri tersebut tidak
lain adalah Akimoto Yasushi.
Sesaat setelah gagal dan keluar dari tempat audisi
Horipro, dia menerima selebaran di jalan mengenai rencana pembentukan
Akihabara48. Awalnya ia ragu dan takut untuk kembali mengikuti audisi,
dikarenakan orang yang mengadakan audisi tersebut adalah orang yang sama yang
menggagalkan dirinya. Namun, impian dan tekadnya yang kuat untuk bisa menjadi
idol memberikan keberanian untuknya mengambil kesempatan ini. Bahkan ia sempat
berkata pada ibunya, bahwa kalau kali ini dia gagal ia siap membuang impiannya
untuk terjun ke dunia entertainment. Dengan determinasi itu, ia berangkat
mengikuti audisi yang mungkin akan menjadi audisi idol terakhir dalam hidupnya.
Tidak seperti audisi Onyanko Club dan Morning Musume
yang merekrut generasi baru secara besar-besaran lewat TV, orang-orang seperti
Takamina yang mendapat kesempatan mengikuti audisi AKB48 dari selembar brosur
lusuh yang terkesan remeh mempunyai satu faktor yang sama: LUCK. Kelak, Akimoto
akan berkata demikian terkait konsep LUCK yang dipercayainya.
“Pada
saat-saat yang sulit dan kritis, ketika berada di ujung tanduk, orang-orang
yang akan menjadi bintang pasti membutuhkan keberuntungan.”
Bisa dibayangkan, bagaimana seandainya Takamina tidak
gagal di audisi Horipro? Bagaimana seandainya dia tidak mau menerima brosur
yang remeh tersebut? Mungkin AKB48 tidak akan menjadi sebesar sekarang ini.
Atau bisa saja dibalik; mungkin tidak akan ada seorang Takahashi Minami,
seorang pemimpin muda karismatik dan public
figur yang menjadi teladan dan dihormati generasi tua-muda di Jepang dan di
berbagai belahan dunia lainnya, yang kita kenal sekarang ini. Selain bekerja
keras pantang menyerah, faktor LUCK pun juga dibutuhkan.
30
Oktober 2005. Tanpa pernah disangka-sangkanya,
ternyata dirinya lulus audisi dan menjadi salah satu dari 24 orang generasi
pendiri Akihabara48, mengalahkan 7.924 pendaftar lainnya. Dalam perkembangan
selanjutnya nama Akihabara48 berganti menjadi AKB48. Kepada para peserta yang
telah menjadi generasi pionir AKB48, Akimoto pun sempat memberikan sepatah dua
patah kata yang mempunyai arti dan makna yang dalam, dan sangat membekas di
hati Takamina sendiri:
“Semuanya… Saya tahu kalian semua cemas akan masa depan. Tapi tolong,
percayalah pada saya. Percayalah dan ikuti saya sampai akhir!”
Pernyataan itu menimbulkan kesan yang beragam bagi
masing-masing anggota. Ada juga yang tidak terlalu mengerti dan ikutan saja
karena ia masih berumur 13 tahun kala itu (Minegishi Minami). Namun bagi Takamina
yang telah gagal sebanyak tujuh kali dan mendapat kesempatan terakhir di AKB
ini, pernyataan tersebut tidak bisa dianggap main-main.
“Sejujurnya, saya bahkan tidak tahu apa yang harus
kita lakukan mulai sekarang, mau dibawa kemana grup ini. Apa yang harus kami
lakukan? Mengikutimu? Apakah kami bisa mempercayai orang ini?” kenang Takamina
pada sebuah acara TV Jepang yang pernah mendalami masa lalunya.
Pernyataan tersebut memang berat untuk diucapkan.
Apalagi sempat timbul pikiran buruk seperti merasa akan kena tipu atau cuman
menjadi kelinci percobaan belaka. Hanya orang yang benar-benar memiliki dignity dan keyakinan untuk menembus
kabut tebal masa depan lah yang pantas untuk mengucapkan itu pada orang-orang
yang akan mengikutinya sepanjang perjalanan. Dengan berbekal pernyataan itu,
dimulailah perjalanan panjang AKB48 untuk menaklukkan Jepang.
Pelajaran menari dimulai sejak 3 November 2005. Latihan-latihan yang dijalani oleh Takamina dan
yang lainnya sangatlah berat, apalagi karena bulan depannya mereka sudah harus
mengundang media massa untuk pembukaan teater perdana mereka. Tanpa bisa menari
sama sekali dan menyanyi dengan baik, para idol amatir ini harus sudah mampu
mencapai standar level tertentu yang disyaratkan dalam jangka waktu sesempit
itu.
Tekanan besar itu sungguh membebani para member,
apalagi dengan sering munculnya kritik dari sang pelatih tari, Natsu Mayumi.
Beliau sendiri mengenang Takamina sebagai siswa yang selalu diminta untuk tidak
pulang terlebih dulu dan harus terus berlatih menari. Bagi Takamina hal yang
paling menyusahkannya selama di AKB48 adalah pelajaran tari. Takamina pun
mengaku bahwa ia sesekali menangis kecil karena merasa tak bisa mengimbangi
rekan-rekannya yang berkembang lebih cepat darinya. Rasa kesal dan malu sampai-sampai
membuatnya rela terus berlatih sampai subuh untuk mengejar ketertinggalannya
dibanding rekan-rekannya. Padahal pagi harinya dia sudah harus sekolah dan itu
berlangsung terus sampai waktu pembukaan teater, dan bahkan di waktu-waktu
sesudah itu pun.
8
Desember 2005. Tanggal ini
kelak akan dikenal sebagai hari yang bersejarah dimana untuk pertama kalinya
karir AKB48 resmi dimulai. Yang menjadi penonton teater perdana mereka adalah
wakil dari media-media dan para fans idol
yang penasaran dengan konsep baru yang diusung oleh idol group baru bernama AKB48. Takamina pun berhasil menaikkan
levelnya sehingga bisa masuk di antara 20 siswa terpilih yang akan naik ke
panggung teater AKB48 untuk pertama kalinya.
Kala itu stage setlist yang dibawakan oleh para member bertajuk “PARTY
ga Hajimaru yo”, yang merupakan setlist pertama dan tertua milik AKB48. Dalam setlist ini, Takamina muncul hampir di semua
lagu dan mendapat jatah untuk muncul dalam dua unit song, yaitu “Hoshi no Ondo” dan “Skirt, Hirari”.
Pertunjukan perdana mereka tidak bisa dibilang sukses.
Sebulan sebelumnya mereka hanyalah sekumpulan remaja amatir yang tidak bisa
menari dan menyanyi, maka sangat sulit untuk mengharapkan penampilan sempurna
dari mereka. Dikarenakan beberapa lirik dan koreografi yang dianggap
kontroversial oleh publik, maka mereka pun mendapat julukan yang sangat
menghina: “Grup yang mempertontonkan celana dalam”. Dan tak pelak lagi, banyak
member yang menangis ketika mengetahui hal tersebut.
Malam natal pertama bagi para member datang, dan salah satu
pengalaman terburuk dan paling menyakitkan sejak AKB dibentuk pertama kali akan
segera mereka alami. Di samping melakukan pentas di teater, mereka juga harus
datang di berbagai event dan membagikan selebaran teater mereka, kedinginan dan
tanpa mengenakan baju hangat satu pun.
Takamina pun turut serta dalam kegiatan tersebut, dan mengalami
satu pengalaman yang paling menyayat hatinya. Di saat semua orang acuh dan
tidak peduli dengan selebaran yang mereka ajukan, ada seseorang yang sengaja
mengambil selembar brosur dari Takamina dan langsung membuangnya di tempat
sampah yang hanya berjarak beberapa langkah darinya, tanpa peduli akan isi
selebaran itu sedikitpun.
“Dia membuangnya di saat saya masih bisa melihatnya.
Saya berpikir, ‘Yang benar saja… Kalau kau ingin membuangnya setidaknya bisa
nanti setelah jauh, kan?’ dan masih bertanya-tanya mengapa dia sampai harus
setega itu pada kami,” ungkap Takamina.
Namun, sebuah harapan kecil datang menjelang
pergantian tahun baru, sebuah fan letter
untuk para member AKB48 yang diterima dan dibawakan langsung oleh Takamina pada
rekan-rekannya. Itulah fan letter
pertama mereka sejak AKB48 pertama kali terbentuk. Tak terbayangkan betapa
bahagia dan terharunya mereka semua, bahwa ternyata ada yang memperhatikan dan
menghargai perjuangan mereka yang masih amatir itu.
Takamina yang menerima dan membawakan surat itu pada
rekan-rekannya masih ingat bahwa dirinya begitu erat menggenggam dan dengan
tangan gemetaran dan suara yang terbata-bata menahan tangisnya ia
perlahan-lahan membacakan isi fanletter
tersebut. Ada pun isi dari sebuah fanletter bermotif polkadot kuning dengan
gambar beruang yang menghiasinya adalah sebagai berikut. Sebuah fan letter yang
sangat pendek dan sederhana, namun mampu menyalakan kembali api harapan para
member:
*****************************************
“Beberapa waktu yang lalu, saya datang melihat
pertunjukan kalian,
dan menjadi fans berat kalian.
Sejujurnya, pada awalnya
saya tidak berharap banyak dari kalian.
Namun saya bisa melihat kalian semua
berjuang dengan segenap kemampuan dan tenaga,
dan hal itu turut memberi saya
kekuatan.
Saya ingin semakin banyak orang tahu bahwa ada hal luar biasa yang sedang
terjadi di sini.
Dan saya berjanji akan datang kembali menonton show kalian.
Saya tahu kalian sangat sibuk,
namun jangan sampai lupa untuk selalu menjaga kesehatan kalian.
Mulai sekarang
sampai ke depannya, saya akan total mensupport kalian semua.”
*****************************************
Karena hampir semua member didominasi oleh siswi SMP
dan SMA, mereka masih tidak terlalu mengerti apa maksudnya berjuang sekuat
tenaga di atas panggung. Oleh karenanya, kalimat pada fanletter di atas
sekaligus menjadi sebuah pengakuan pertama kalinya akan hidup dan impian yang
mereka perjuangkan sepanjang tahun itu.
“Karena ada orang-orang yang melihat kami berjuang dan menuangkan perasaannya pada kami dalam bentuk surat, mampu membuat saya berpikir demikian: memang masih sedikit orang yang mengakui kami, namun demi orang-orang yang setia mengikuti kami, kita sepatutnya harus terus bernyanyi dan berusaha lebih keras lagi!” cetus Takamina.
“Karena ada orang-orang yang melihat kami berjuang dan menuangkan perasaannya pada kami dalam bentuk surat, mampu membuat saya berpikir demikian: memang masih sedikit orang yang mengakui kami, namun demi orang-orang yang setia mengikuti kami, kita sepatutnya harus terus bernyanyi dan berusaha lebih keras lagi!” cetus Takamina.
Jangan lupa kawal terus ceritanya ya~ (=´∀`)人(´∀`=)
______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini.
No comments:
Post a Comment