April 5, 2013

Tribute to Takahashi Minami #3 - 2006 s/d 2007

Mari kita mulai lagi~~~

"Napak Tilas Perjalanan Takahashi Minami : Lima Hari Pembahasan SPECIAL !!"
*・゜゜・*:....:*’(**)’*:.. ..:*・゜゜・*

Sudahkah membaca episode kedua sejarah Takamina ini?? Kalau belum maka kalian bisa terbang ke halaman Episode 2 Tribute to Takahashi Minami #2 - 2005

Selamat menikmati episode ketiga dari sejarah Takamina di AKB48~!! ♪♪( ´  ` )


(Note: Perlu diketahui bahwa tulisan di blog ini hanya akan membahas Takamina, dan melewatkan bagian kisah Mariko-sama dan Acchan di tahun ini. Jika ingin membaca sejarah AKB48 yang lengkap, belilah buku INI)

____________________________________________________________

Takamina Awal Tahun 2006

Takamina Awal Tahun 2007
Takamina Akhir Tahun 2007

Seiring pergantian tahun 2006 semakin banyak kelompok-kelompok otaku di Akihabara yang menyadari eksistensi dari idol group AKB48. Sesekali mereka berkumpul di famirest (restoran keluarga) membicarakan tentang sekumpulan gadis-gadis pekerja keras, yang membuat mereka sangat bersimpati atas kegigihan mereka dalam mengejar impian mereka. Jika diumpamakan, mereka jadi semakin ingin mendukung mereka seperti induk burung yang selalu menyuapi anaknya.

Debut single pertama pun ditetapkan dari hasil musyawarah Akimoto dan Togasaki bersama para fans tersebut, yaitu Sakura no Hanabiratachi pada tanggal 1 Februari 2006, berdasarkan pendapat yang menyebutkan bahwa lagu itu adalah lagu terpopuler di kalangan fans. Penjualannya pun mencapai total 46 ribu kopi. Kemudian single Skirt, Hirari juga menyusul dirilis pada 7 Juni 2006, dengan total penjualan mencapai 21 ribu kopi.

Takamina dalam MV "Skirt, Hirari"
Januari 2006. Di awal tahun, seorang calon bintang besar lainnya di AKB48 lahir berkat opini dari para fans. Namanya adalah Shinoda Mariko, saat itu berusia 19 tahun. Setiap orang mempunyai cerita suksesnya masing-masing, termasuk Mariko dan Takamina. Setelah berhasil melalui ujian dari Akimoto Yasushi, Mariko berhasil melakukan performa terbaiknya dan bisa bergabung bersama-sama member yang lain sebagai satu-satunya Generasi 1,5 yang dimiliki AKB48. Bagi Takamina sendiri, kehadiran Mariko di tubuh AKB48 merupakan bantuan mental yang sangat besar.

Mariko memotret Takamina dan Maeda Atsuko
Takamina selalu menganggap Mariko sebagai kakak perempuannya sendiri dan begitu pula Mariko yang sudah menganggap Takamina seperti adik perempuan nya sendiri. Di saat pertama kali Mariko bergabung dengan semua member generasi pertama, Takamina lah salah satu member yang paling pertama menyambut kedatangan Mariko di AKB48, di samping Maeda Atsuko dan beberapa member muda berumur 14 tahunan lainnya juga. Mariko sempat berkata bahwa mereka lah yang menyelamatkannya dari situasi terisolasi kala itu. Oleh karena itu, ia tidak bisa melihat Takamina dan Maeda Atsuko sebagai rival, malahan Mariko justru berkata bahwa mereka berdua adalah ‘guru terhebat’ baginya.

Di mata Mariko, Takamina adalah simbolisasi dari sebuah harmoni. Dimana pun ia berada, entah kenapa semua member langsung bersikap teratur. Kalau ada yang bandel, ia tidak tanggung-tanggung akan langsung menegurnya. Karena Mariko sendiri tidak suka punya imej sebagai senior yang menakutkan, maka seolah-olah ada pembagian tugas di antara dia dan Takamina. Ia bertindak sebagai pemimpin yang easy-going dan lembut, sedangkan Takamina mengambil peran sebagai pemimpin yang tegas.


Takamina dan Maeda Atsuko saat mengajari Mariko
4 Februari 2006. Dua bulan setelah pembukaan teater, muncul sebuah kabar gembira bagi semua member AKB48. Untuk pertama kalinya kursi teater mereka penuh dengan penonton. Ruang ganti pun penuh dengan kegirangan yang tak tertahankan, beberapa member pun ada yang menangis bahagia karenanya. Akan tetapi, kegembiraan itu tidak berlangsung lama karena sebuah pengumuman dari pihak manajemen: mereka akan segera mengadakan sebuah audisi untuk mencari para member AKB48 generasi kedua.

Tak pelak keputusan tersebut yang sangat mengejutkan dan membuat frustasi semua member, terutama bagi yang perkembangannya memang lambat dan tidak memiliki popularitas yang besar di kalangan fans. Tak terkecuali pula bagi Takamina yang paling pertama menentang keputusan sepihak tersebut yang tidak pernah dikonsultasikan dengan para member. Bahkan ia sempat berpikir bahwa pihak manajemen mengadakan audisi kedua itu karena merasa bahwa generasi pertama ini tidak cukup bagus dan perlu diganti seluruhnya.


Meskipun sempat menimbulkan pro dan kontra di tubuh internal AKB, audisi semacam ini kelak juga akan mengubah nasib banyak gadis yang lain. Dan sejak saat itu, AKB48 dibagi menjadi dua tim besar, yaitu Team A dan Team K. Beberapa member yang lolos sebagai generasi kedua berjumlah 17 orang, di antaranya adalah Oshima Yuko, Akimoto Sayaka, dan Miyazawa Sae yang kelak akan menjadi tulang punggung Team K dari AKB48 sampai saat ini. Sedangkan Takamina bersama-sama dengan para member generasi pertama masuk ke dalam Team A.

Dan salah satu puncak di tahap awal karir gadis yang bercita-cita menjadi penyanyi solo di AKB48 pada tahun ini, bisa dibilang tercapai saat ia dipercaya menjadi center pada salah satu unit song berjudul “Bird” bersama dengan Oshima Mai dan Shinoda Mariko sebagai trio. Lagu tersebut kelak menjadi salah satu lagu trademark khas Takamina yang selalu masuk dalam jajaran top Request Hour Set List Best 100 yang diadakan sejak tahun 2008. Lagu “Bird” sendiri adalah salah satu lagu yang masuk ke dalam setlist Team A 3rd Stage “Dareka no Tame ni” (20 Agustus 2006 - 25 Januari 2007)



Takamina dengan kostum unit song ‘Bird’
Meskipun telah merilis single “Aitakatta” dibawah label DefStar Records, pada 25 Oktober 2006, masa-masa sulit terus berlanjut bagaikan neraka di hati para gadis tersebut. Selagi terus melanjutkan teater mereka, setiap ada waktu mereka selalu mempromosikan CD. Jumlah penonton masih stagnan namun tanda-tanda kebosanan jelas terlihat. Di setiap setlist selalu ada lagu encore, namun teriakan encore dari para fans mulai tidak terdengar. Dan karenanya para staf dan manajer di bagian belakang kursi penonton pun sampai harus menginisiasi teriakan encore demi menyemangati para member. Single-single baru pun terus diluncurkan dengan harapan bahwa lagu berikutnya mungkin akan menjadi sebuah hit besar di masyarakat. 

Namun demikian, harapan itu tidak kunjung menjadi kenyataan meskipun pada Desember 2007. Berita yang mengejutkan para member AKB adalah terpilihnya mereka menjadi salah satu peserta dari program musik akhir tahun yang diadakan setiap tahunnya oleh salah satu stasiun TV terbesar di Jepang, NHK, dengan tajuk Kouhaku Uta Gassen.

Begitu mendengar kabar ini, para member berteriak sangat kegirangan karena merasa bahwa usaha keras mereka selama dua tahun terakhir akhirnya diakui oleh masyarakat. Namun yang menjadi pertanyaan besar, mengapa AKB yang tidak pernah menjadi sebuah grup yang banyak menjual CD, bisa terpilih masuk acara Kouhaku?

Ternyata ada satu alasan besar di balik semua itu. AKB48 diundang dalam acara tersebut bukan karena status mereka sebagai entertainers yang diakui masyarakat, melainkan sebagai salah satu representasi dari fenomena Akiba Boom yang saat itu sedang diekspos besar-besaran. Mereka pun tidak bisa tampil dengan setlist mereka sendiri. AKB48 harus berbagi slot waktu bersama dengan Nakagawa Shoko dan Leah Dizon dalam segmen “Akihabara Medley” yang relatif singkat. Dan lebih parahnya lagi, mereka hanya diberi waktu 95 detik untuk menyanyikan lagu Aitakatta, bukan tiga menit yang biasa diberikan kepada para penyanyi pada umumnya.

Dengan demikian tahun kedua mereka juga berakhir dengan mengecewakan. Pada akhirnya tidak ada yang berubah, stagnan, dan tidak ada kemajuan apapun...



Jangan lupa kawal terus ceritanya ya~ (=´)=)

Karena dua tahun ini adalah salah satu dari masa-masa yang paling epic di sepanjang sejarah AKB48~~


______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini.

Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^

2 comments: