(VIDEO
CLIP DIMULAI)
ANNA
COREN, PEMBAWA ACARA CNN INTERNATIONAL (voice-over): Ini adalah suara dari
salah satu grup pop Jepang tersukses. AKB48, grup perempuan, yang terus
menyanyi sampai mencapai puncak tertinggi music Jepang.
Kalian
mungkin berpikir kalian pernah melihat cerita ini sebelumnya, namun AKB48
bukanlah grup pop standar. 48 membernya dirotasi dalam bentuk tim-tim untuk
tampil secara langsung, hamper setiap hari dan malam.
Lagu
terbaru mereka, yang didedikasikan untuk program pemulihan tsunami Jepang
menjadi yang terbaik, terjual lebih dari satu juta kopi pada hari pertama
rilisnya. Kesuksesan mereka menginspirasi pendirian grup saudari mereka di Nagoya,
Osaka, dan baru-baru ini di Taiwan dan Indonesia. Seluruh franchise AKB48 kurang
lebih terdiri dari 150 girls, membuat mereka sebagai grup pop terbesar di
dunia. Namun saat single grup tersebut dirilis, hanya segelintir gadis-gadis
yang terpilih—ditentukan oleh fans.
Laki-laki
dibelakang itu semua adalah Yasushi Akimoto. Produser music terkemuka di
Jepang, dia menciptakan grup ini pada tahun 2005 dengan tujuan untuk
menciptakan para bintang dari para gadis-gadis yang biasa saja.
Meskipun
fanbase mereka terbilang kokoh di Asia, grup ini juga mendapatkan perhatian
yang luar biasa di seluruh dunia, dari New York, ke Moscow, ke Paris. Tapi
tidak semuanya adalah fans. Para kritikus mengatakan bahwa beberapa lirik dan
kostum yang ditetapkan Akimoto terlalu sugestif untuk seusia para gadis tersebut
dan bahwa konsepnya men-seksualkan kepolosan para gadis tersebut.
Minggu
ini, pada program "Talk Asia", kami di Tokyo bersama dengan produser
musik Yasushi Akimoto, yang akan menjelaskan rahasia suksesnya, respon kepada
para kritikus, dan membawa kami ke belakang panggung untuk bertemu dengan para
gadis AKB48.
(VIDEO
CLIP BERAKHIR)
COREN:
Selamat bergabung dalam acara "Talk Asia". Anda adalah produser musik
terkenal di Jepang ini, namun anda juga seorang penulis lirik, penulis acara televise,
dan professor universitas. Anda sendiri menganggap diri anda siapa,
pertama-tama dan yang terutama?
YASUSHI
AKIMOTO, MUSIC PRODUCER (melalui translator): Saya tidak begitu paham dengan
nama jabatan / pekerjaan saya sendiri. Sama halnya dengan memasak. Entah itu
masakan Cina, Prancis, dan Italia—mereka semua terlihat sama dalam hal memasak.
Saya menciptakan lagu, music, film, dan iklan TV. Semuanya kebetulan
dihubungkan oleh istilah ‘menciptakan’. Mereka terlihat berbeda, namun bagi
saya sama saja. Dan juga, saya ingin menginspirasi orang-orang muda dengan apa
yang telah saya alami semasa hidup saya (note:
dengan membagikannya) di universitas dan melalui pendidikan.
COREN:
Kepopuleran anda berada pada puncaknya dengan adanya formasi dari grup anda,
AKB48. Mereka adalah fenomena di sini, di Jepang. Tiga tim inti yang mewadahi 48
member inti. Bahkan, Guinness Book of Records menegaskan bahwa ini adalah grup
pop terbesar di dunia. Kenapa harus ada banyak penampil / anggota?
AKIMOTO
(melalui translator): Ambil lah contoh dar sebuah tim cheerleader. Saya
berpikir akan sangat menarik jika bisa melihat semuanya bersama-sama, bekerja
untuk meraih sesuatu, seperti memenangkan sebuah pertandingan. Tidak ada dari
para gadis ini punya kepribadian yang kuat, namun saat mereka bersama-sama,
mereka mulai memberikan reaksi-reaksi kimia. Dengan kata lain, semua gadis di
sini sebenarnya biasa-biasa saja, namun saat mereka bersatu dan masing-masing
menjadi satu gambar, kalian bisa melihat charm
dari mereka semua. Jadi aku pikir itu sangat menarik.
COREN:
Saya pikir hal lain yang menarik dari para gadis ini adalah mereka cukup biasa-biasa
saja. Mereka tidak berbakat dalam menari dan menyanyi, namun anda bisa mengubah
mereka menjadi para bintang. Anda pernah berkata, "Idola yang bisa kalian
temui". Dimana anda menemukan ide ini pertama kali?
AKIMOTO
(melalui translator): Definisi konvensional kami terhadap seorang bintang
adalah mereka tak terjangkau. Oleh karena itu, orang-orang bisa tersihir dan
terpukau oleh mereka. Namun, tidak banyak orang di Jepang yang dapat menyanyi
dan menari dan sekaligus pada waktu yang sama atraktif secara visual / fisik. Mungkin
sangat sedikit di sini. Dengan pemikiran
itulah, jika anda punya meski hanya satu talenta dari ketiganya, atau jika anda
berusaha sekeras mungkin untuk mewujudkan impian anda, kami dapat mengemas
prosesnya, yang kemudian itulah yang merepresentasikan AKB48.
Biasanya
orang berbakat berkompetisi di audisi-audisi dan mereka bertumbuh menjadi
bintang melalui serangkaian latihan-latihan yang berat. Ketika mereka memulai
debutnya, itulah saatnya mereka menunjukkan diri sempurna mereka pada dunia. Namun, dalam kasus AKB48, kami
memperlihatkan mereka sejengkal demi sejengkal, segenap proses panjang
tersebut.
COREN:
Anda bilang bahwa anda memilih para gadis berdasarkan kepribadiannya, namun
mereka semua nampak cantik, imut, gadis-gadis muda yang tentu saja menarik
banyak perhatian. Siapa sebenarnya target pasar anda?
AKIMOTO
(melalui translator): Tidak ada target spesifik di benak saya. Jika kami
menetapkan target, pastinya harus muncul sebuah jawaban. Jadi target pasar kami harus tidak spesifik.
Kami menimbang reaksi para penonton, dan kemudian mengubah formasi kami sedikit
demi sedikit. Saya pikir itulah jalan kami. Jika kami berkonsentrasi pada marketing dan menetapkan arah-arah yang
harus dituju selanjutnya, grup ini akan berakhir menjadi sesuatu yang penuh
dengan rasa harmonis (note: cari aman-aman
saja). Jadi pertama, kami membiarkan para gadis ini tampil di sini.
Kami memperhatikan apabila penonton bereaksi terhadap penampilan mereka. Jika
ternyata berkebalikan dari apa yang kami perkirakan sebelumnya, maka kami akan
tetap maju, sembari belajar sedikit demi sedikit. Seperti itu.
COREN:
Ya, grup ini dibentuk pada tahun 2005 dan selama enam tahun terakhir ini, anda
telah merlis 4 album dengan 23 single—banyak diantaranya menjadi terlaris. Saya
ingat single terbaru anda terjual lebih dari satu juta kopi pada hari pertama.
Apakah anda terkejut dengan kesuksesan ini?
AKIMOTO
(melalui translator): Yah, sejujurnya ya. Saya tidak memperkirakan hasil
seperti ini. Saya bukan seorang pebisnis dan saya tidak bisa membuat
perencanaan bisnis yang akan memberitahukan pada saya ukuran-ukuran yang akan
menuju pada penjualan yang lebih baik, atau kami akan dapat menjual seberapa
banyak. Tapi yang saya yakini adalah,
jika para orang muda tertarik dan terobsesi pada sesuatu, maka sesuatu itu akan
menyebar dengan cepat. Ketika saya membuat beberapa program TV, saya
berusaha membuatnya supaya semua orang, dari anak kecil hingga orang tua, dapat
menikmati TV sebagai media massa.
Tidak
demikian halnya dengan AKB48. Semuanya dimulai karena saya tahu ada beberapa
orang yang menyukai jenis hiburan semacam ini, tidak peduli target pasarnya apa.
Kami membuat sesuatu untuk menarik banyak orang. Pada awalnya, mungkin hanya
tujuh orang yang dating menonton, namun kemudian bertambah menjadi 14 orang,
28, 56, 112, dan angka tersebut terus bertambah. Inilah yang membentuk AKB48
sampai sekarang. Semua orang yang mendengarkan musik dan melihat DVD mereka
mulai memiliki pandangan berbeda tentang AKB48.
Dengan kata lain, karena
para gadis ini memang sangat imut, membuat beberapa orang tertarik karena
mereka membayangkan mereka sebagai pacar mereka atau idola mereka. Para gadis (note: di masyarakat
luar AKB) yang
berusia sepantaran dengan para gadis AKB mencoba untuk menjadi seperti mereka
dan bekerja sangat keras untuk itu. Lain halnya dengan generasi yang lebih tua;
mereka bukannya ingin merealisasikan impian mereka seperti AKB, namun mereka
ingin menyemangati para gadis muda itu. Paham seperti ini menyebar dengan
sangat cepat. Dan akhirnya menghantarkan kepada angka penjualan tersebut
sebagai hasil akhirnya.
(VIDEO DIMULAI)
(VIDEO BERAKHIR)
COREN:
Tidak hanya
musik-musiknya dan para gadisnya yang menarik para fans. Namun juga besarnya
energi yang anda berikan kepada masyarakat. Anda mengadakan semacam pemilu
seperti ini, dimana orang-orang bisa memberikan hak suaranya untuk menentukan
siapa yang berada di grup inti, siapa yang akan menyanyi
solo, siapa yang akan mendapat peran sulih suara di serial-serial
anime. Bisa dijelaskan lebih tentang
proses ini?
AKIMOTO
(melalui translator): Pada awalnya, grup ini terdiri dari sekitar 20 atau lebih member. Semua member dapat tampil
di cover CD atau di program-program TV. Namun saat ini jumlah member meroket
dengan cepat dan gambar di CD tidak dapat memuat semua orang. Program-program
musik juga punya batasan jumlah member yang akan muncul di acara mereka. Oleh karenanya, saya
harus memilih para member. Saya harus memilih orang per orang dari grup ini. Saya menyerahkan formasi ini atau sebuah
tim beranggotakan 16 gadis, layaknya manager tim sepakbola atau baseball.
Namun, beberapa fans
mulai berkata, “Mengapa produser Akimoto tidak mengikutkan gadis ini? Dan
mengapa dia memilih gadis itu?" Kami menerima banyak
komentar semacam itu, jadi saya berkata, "Oke, oke".
Jika demikian, kami akan harus membuat
sebuah dream team – layaknya tim all-stars di baseball – berdasarkan voting dari
para fans. Karena
itulah kami mendapat ide untuk mengadakan sebuah pemilu.
AKB berevolusi
dan tidak berdasarkan konsep atau perencanaan yang didasarkan pada data-data marketing. Namun, lebih kepada, kami
mendengarkan suara-suara dari masyarakat di era internet ini dan memutuskan untuk
bertumbuh ke arah ini, atau ke arah itu, berdasarkan suara-suara tersebut.
(VIDEO
CLIP DIMULAI)
COREN
(voice-over): Selanjutnya, AKB48 ke Indonesia. Kita akan mengetahuinya setelah
pesan-pesan berikut ini.
(VIDEO
CLIP
BERAKHIR)
(IKLAN)
(VIDEO
CLIP DIMULAI)
(VIDEO
CLIP
BERAKHIR)
COREN:
Seluruh tim AKB48 sebenarnya
terdiri dari 150 member, dan anda telah
menciptakan lima grup spin-off / sister
group – tidak hanya di Jepang sini, namun
juga di Jakarta, Indonesia. Mengapa anda memilih untuk menyebarkan brand anda ke Indonesia,
yang adalah
negara Muslim?
AKIMOTO
(melalui translator): Konsep AKB48, sebagaimana telah saya singgung, adalah bahwa semua orang bisa bergabung. Ketika kami membangun
teater di Akihabara, dan merilis AKB48,
orang-orang
yang tinggal di prefektur yang jauh tidak dapat pergi dan melihat mereka
tampil. Karena kabar tentang AKB48 telah menyebar melalui website
kami, orang-orang berkata bahwa mereka ingin melihat penampilan
mereka secara langsung.
Karena itulah, kami
menciptakan tim-tim baru dengan orang-orang yang lahir asli di Nagoya atau
Osaka. Anak-anak di area tersebut dapat mengikuti audisi di situ.
Orang-orang di Indonesia juga banyak yang tertarik pada AKB48. Karena itulah kami
memutuskan untuk mencobanya di Jakarta. Anak-anak melihat AKB di internet dan mereka ingin
melakukan hal yang sama, namun mereka tidak tahu apakah bakat mereka cukup. Dan
juga, sulit untuk pergi ke Jepang, untuk sekedar mengikuti audisi.
COREN:
Pak Akimoto, anda menulis semua lirik untuk lagu-lagunya, dan beberapa di antaranya
banyak dikritik karena terlalu berkonten seksual. Para kritikus menilai
bahwa lirik-lirik anda banyak mengandung arti ganda—yang mengarah pada arti
seksual. Dan bahwa gadis-gadis yang
tampil kebanyakan masih muda, beberapa di kisaran umur 13 dan 14 tahun. Apa
respon anda terhadap kritik ini?
AKIMOTO
(melalui translator): Tidak perlu ada kritik di sini. Lirik-lirik yang digunakan adalah sebagai metafora. Hal yang
paling penting di sini adalah bukan menyembunyikan makna, melainkan justru
bagaimana cara menyampaikannya. Saya sering ditanya bagaimana orang seperti
saya, yang berumur lebih dari 50 tahun, bisa menulis lagu anak-anak. Saya ingat sebuah
pengalaman ketika saya masih seorang pemuda. Ketika saya sadari, banyak hal-hal berbau seksual
dan semacamnya menarik perhatian saya. Saya mengubah mereka, bukan untuk
menjadi kotor, melainkan lebih romantis di lirik saya.
Tidak ada ekspresi
seksual secara langsung di lirik-lirik saya. Malahan di masyarakat sendiri
justru ada lebih banyak ekspresi seksual yang lebih vulgar yang bisa diekspos
kepada usia-usia 13-14 tahun tersebut. Namun saya tidak menginginkannya. Saya
pikir lebih baik untuk mereka supaya mempunyai daya khayal lewat musik atau
membiasakannya dengan telinga mereka, dan membiarkan mereka lebih terbuka
menerimanya. Saya pikir anda akan mengerti jika anda membaca liriknya.
Tidak ada ekspresi seksual secara langsung pada lagu-lagu saya untuk para
remaja seusia itu. Saya sengaja membuat
beberapa lagu-lagu seksi untuk SDN48, sister group yang usia para anggotanya lebih tua, namun tidak
ada lagu-lagu yang bisa dikategorikan ‘di bawah umur’.
COREN:
Ya, jika
saya membaca lirik dari salah satu lagu anda di AKB48, berjudul “Seifuku ga
Jama wo Suru” / “Seragam Sekolahku Menghalangiku”. Dan ada potongan lirik
demikian: "Aku ingin melepaskan seragam sekolahku, aku ingin meracau,
kau dapat melakukan apapun yang kau mau, aku ingin merasakan kenikmatan dewasa". Cukup sugestif, kalau boleh dibilang?
AKIMOTO
(melalui translator): Mereka tidak sedang membaca diari mereka. Semuanya adalah tentang akting. Contohnya, ada lagu
berjudul"Despised Love". Lagu ini bertanya mengapa banyak anak SMP
melakukan bunuh diri. AKB48 menyanyikan lagu ini. Video klipnya pun cukup
mengejutkan. Ada sebuah imej di dalam video tersebut bahwa seorang anak
menaiki puncak gedung tinggi, dan hendak melompat. Selama saya tidak mengangkat isu-isu yang dihadapi oleh para gadis ini,
sebagai seorang penulis lagu, isu-isu tersebut tidak akan tersampaikan.
Banyak sekali
remaja-remaja di luaran sana yang ingin melepas seragam sekolah mereka dan
bertindak di luar etika. Dan saya
menyuguhkan realita kehidupan remaja-remaja itu dengan membuat mereka kembali
berpikir, apakah mereka tergolong benar untuk memiliki keinginan semacam itu. Saya tidak memaksa
mereka, saya menggambarkan kehidupan personal mereka, sebagian berdasarkan
imajinasi saya atau dari artikel-artikel koran atau berita TV. Saya menyaksikan
apa yang sedang dilakukan oleh generasi mereka. Isu-isu perploncoan / bullying,
bunuh diri, terjebak dengan om-om senang, dan saya menggunakan isu-isu tersebut
sebagai bahan pembuatan lirik lagu saya.
Pada waktu kami memulai AKB48, saya
bertanya pada diri saya sendiri, pesan macam apa yang harus kami kirimkan? Pada
saat itu, saya berpikir bahwa kami pertama-tama akan mengekspresikan realita
kehidupan yang mereka hadapi. Saya berpikir bahwa musik akan beresonansi dengan
orang-orang, jadi saya menggunakan musik sebagai mediumnya. Namun lirik-lirik yang
menyebutkan bahwa mereka ingin bertindak di luar etika atau menanggalkan
seragam mereka, bukanlah kata-kata yang sebenarnya muncul dari para gadis (note: di AKB48) sendiri, secara pribadi
mereka masing-masing. (note: di lagu itu,
para gadis AKB48 seolah-olah mewakili perasaan dan kejadian yang dialami oleh
gadis-gadis seusia mereka; membuat para member dan para gadis seusia mereka
menjadi saling simpatik satu sama lain dan menambah semakin luas penerimaan
masyarakat dari kalangan remaja terhadap AKB48)
COREN:
Kenyataannya
memang ada seksualisasi, beberapa menyebutnya eksploitasi, dari kalangan gadis
muda di masyarakat Jepang. Dan, di video-video anda
(note: AKB48)—entah mereka berpakaian
dengan seragam sekolah, atau bikini, lingerie
yang seksi, menjilati makanan dari pipi masing-masing, saling berciuman,
bermandian—apakah anda, dalam berbagai hal, terlibat dalam permasalahan (note: kontroversi) video ini?
AKIMOTO
(melalui translator): Tidak. Itu adalah sebuah ekspresi seni. Saya pikir anda mencoba
menghubungkan ke "Heavy Rotation" dan itu adalah dunia yang
digambarkan oleh seorang seniman hebat, Mika Ninagawa. Kontroversi ini
sebenarnya serupa dengan bagaimana seni berlawanan dengan obscenity.
Terserah
penilaian masing-masing, bagaimana kita mengartikannya. Bahkan demikian, para
stylist lah yang memilihkan baju renang untuk mereka. Baju renang ini maupun
yang itu, disesuaikan dengan jangka umur tertentu.
COREN:
Terdapat
beberapa acara pencarian bakat di Barat, seperti "X-Factor" dan "American Idol" yang beroperasi sangat
berbeda dengan milik anda, bahwa mereka mengidentifikasi talenta yang
sebenarnya dan membuat orang tersebut bersinar dengan talenta itu. Tidak
kah terpikir sebelumnyya untuk menggunakan konsep semacam itu?
AKIMOTO
(melalui translator): Sejauh ini tidak. Saya berpikir kami tidak dapat berhadapan langsung
dengan kekuatan dari industri hiburan di Barat. Sangat sulit untuk menemukan
talenta dengan level sedemikian tinggi – entah menyanyi, akting, dan menari di
Jepang. Di "American Idol", banyak talenta penyanyi hebat dikumpulkan bersama, dan
pemenangnya dipilih satu diantara mereka. Menghargai talenta menyanyi mereka dan
membeli CD mereka adalah sebuah bentuk dari hiburan di sana.
Tapi AKB tidak
demikian. Dan ini tentang (note:
menangkap kebutuhan dimana)
orang-orang yang ingin mendaftar untuk "American
Idol", tapi
tidak bisa menyanyi. Mereka ingin menari di Broadway,
namun mereka
tidak mampu mencapai selevel itu. Namun
kami (note: memilih untuk)
menunjukkan proses perkembangan mereka – dimana mereka berjuang dan berusaha
sekeras mungkin. Itulah
bedanya kami dengan Barat. Saya tidak berpikir kami bisa menang jika harus
berkompetisi dengan cara mereka.
COREN:
Apakah anda Simon Cowell-nya Jepang?
AKIMOTO
(melalui translator): Yah, kami tidak bisa menjadi sekeras dia itu kalau di Jepang.
COREN:
Apakah anda
berpikir bahwa konsep AKB48 dapat berhasil di Amerika atau Eropa? Apakah
ini adalah sesuatu yang bisa diterima oleh Barat?
AKIMOTO
(melalui translator): Saya pikir demikian. Mungkin saja juga bisa sangat berbeda dari perkiraan.
Pertama-tama, ini cukup accessible, agar semua orang dapat berpartisipasi. Setelah
bergabung, sampai seberapa tinggi anda bisa memoles talenta anda? Itulah
bagian yang paling menyenangkan. Dan saya pikir
"American Idol" sukses karena kisah-kisah
dari para kontestan beresonansi dengan para fans dan penonton. Misalnya, seorang anak
terus melaju menang, dan kita menyemangatinya. Saya pikir para penonton
bersimpati dengan kontestan. Mungkin
AKB48 tidak begitu bertalenta dalam hal menyanyi dibandingkan dengan para
pemenang "American
Idol", namun mereka siap untuk
berusaha keras dengan level yang sama. Dan begitu mereka berkumpul bersama
dalam satu tim, akan terbentuk sebuah cerita yang lain.
(VIDEO
CLIP DIMULAI)
COREN
(voice-over): Selanjutnya, kami akan ke belakang panggung untuk bertemu dengan para
bintang di AKB48.
(VIDEO
CLIP
BERAKHIR)
COREN:
Jadi, Mr. Akimoto, kita akan ke teater dimana para gadis itu tampil hampir
setiap malam?
AKIMOTO
(melalui translator): Ya, mereka tampil hampir setiap malam.
COREN:
Bisa
ceritakan, bagaimana ceritanya Anda bisa ada di bisnis semacam ini?
AKIMOTO
(melalui translator): Ketika saya masih seorang siswa SMA, sekolah saya menyatu
jalur dengan universitasnya. Namun saya ingin pergi ke universitas yang lain
dan belajar untuk ujian masuk. Saya mendengarkan radio
selagi saya belajar dan saya pikir saya bisa menulis skrip sendiri. Dan jadilah, saya
mengirim skrip saya ke stasiun radio tersebut. Mereka berkata skrip saya
menarik dan mereka mengundang saya. Itulah awal karir saya.
COREN:
Terima kasih.
Dimana itu semua terjadi
Halo. Oh
wow. Hai. Para
gadis itu sudah siap semuanya untuk panggung yang besar malam ini?
SEORANG PEREMPUAN: Ya.
Saat ini kami sedang bersiap untuk penampilan kami, jadi semuanya bersiap-siap
dan mengenakan kostum mereka. Dan kemudian mereka akan tampil di depan 200 lebih
pengunjung. Semuanya menata rambut mereka, dan mereka masing-masing punya
kostum unik mereka. Dan mereka menari serta bernyanyi.
COREN:
Ya. Dan
tentu saja anda menyukai semua yang anda kerjakan, bukan?
SEORANG PEREMPUAN: Ya.
(VIDEO
CLIP DIMULAI)
(VIDEO
BERAKHIR)
COREN:
AKB48 saat
ini, adalah sebuah bisnis. Bukan hanya tentang musik. Anda punya sebuah
pertunjukan malam harian di Teater Akihabara. Dan saya tahu nama grup
ini berasal dari situ. Anda juga punya toko pernaik-pernik / merchandise, dan
ada juga café yang Anda buka di Singapore. Asia benar-benar dapat menerima semua ini, ya?
AKIMOTO
(melalui translator): Entahlah. Saya tidak
terlibat di dalam perkembangan bisnis ini, jadi saya tidak tahu. Apakah itu AKB cafe atau shop di Singapore, peran saya adalah
menciptakan konten yang menyenangkan dan dapat menarik banyak orang padanya. Bisa dibilang, jika muncul
produk-produk yang menarik, maka toko dan swalayan akan muncul di sekitarnya. Apakah kami dapat sukses di Asia atau di Barat bergantung
pada kekuatan sebuah produk untuk menariknya. Dan bisa dibilang, apa
yang menarik orang-orang akan menjadi core
/ inti bisnis sejak mulai sekarang. Para kreator lah yang
membuat inti bisnis semacam ini.
COREN:
Anda
bertumbuh di sini, di Tokyo. Dan bakat musikus Anda temukan di usia
belia. Bisa diceritakan lebih lanjut?
AKIMOTO
(melalui translator): Saya tidak punya bakat musik. Selagi saya belajar, saya kebetulan
mendengarkan sebuah program radio dan berpikir saya pasti bisa menulis sebuah
skrip untuk program tersebut. Saya mengirimnya ke stasiun radio dan mulai
bekerja di bidang ini. Pada awalnya,
saya tidak bermaksud untuk bekerja di bidang industri kreatif. Jadi tidak
benar jika bakat musik saya berkembang pada usia muda.
COREN:
Sebelum Anda
membentuk AKB48, Anda juga pernah membentuk grup lain, Onyanko
Club – bagaimana
itu berbeda dengan apa yang Anda kerjakan sekarang (note: AKB48)?
AKIMOTO
(melalui translator): Onyanko Club diciptakan melalui TV. Dan AKB48
diciptakan
melalui teater dan tersebar lewat internet. Onyanko
Club berasal
dari TV, sehingga itu adalah ‘jalan satu arah’. Namun AKB48
lahir dari teater, jadi ada perbedaan yang
sangat besar dimana mereka dapat bicara langsung pada para fans dan terhubung
melalui internet dan mengekspresikan pandangan hidup mereka (note: pada para fans).
COREN:
Ini adalah
bisnis yang besar bagi Anda, namun bagi Jepang, lebih dari sekedar bisnis. Gadis-gadis binaanmu
telah menjadi wajah / wakil untuk negara mereka. Dan ketika gempa bumi /
tsunami menimpa Jepang, mereka menjadi perwakilan untuk organisasi pemulihan
bencana, entah itu organisasi Palang Merah atau pengumpulan dana amal bersama MTV.
Apa visi anda untuk AKB48 ke depannya?
AKIMOTO
(melalui translator): Jepang sedang berduka, dan AKB48 ingin untuk menyebarkan
energi pada semuanya, itu yang terutama dan yang pertama. Dan, tentu saja, kami
ingin melanjutkan kegiatan amal ini. Di atas
semuanya itu, saya ingin menyampaikan sebuah pesan bersama AKB48, yaitu bahwa Anda dapat menjadikan impian Anda menjadi nyata.
Saya ingin menyampaikan pesan ini, dan tidak hanya pada Jepang, tapi juga pada
semua manusia di seluruh dunia. Impian bisa menjadi
nyata. Namun bagaimana itu bisa tercapai, mungkin bisa lebih atau kurang dari
apa yang Anda harapkan sebelumnya.
COREN:
Itu
benar-benar kalimat yang sangat inspirasional.
Mr. Akimoto, senang bertemu dengan anda.
AKIMOTO:
Terima kasih.
COREN:
Terima kasih
banyak.
AKIMOTO:
Terima kasih
banyak.
**********
Sumber video youtube >> CNN "Talk Asia" :
______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini. Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^
Mau beli swag 48fams official dan unuffocial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya ! !
No comments:
Post a Comment