August 25, 2013

Interview with Japanese Music Producer Yasushi Akimoto - "Talk Asia" CNN


(VIDEO CLIP DIMULAI)

ANNA COREN, PEMBAWA ACARA CNN INTERNATIONAL (voice-over): Ini adalah suara dari salah satu grup pop Jepang tersukses. AKB48, grup perempuan, yang terus menyanyi sampai mencapai puncak tertinggi music Jepang.

Kalian mungkin berpikir kalian pernah melihat cerita ini sebelumnya, namun AKB48 bukanlah grup pop standar. 48 membernya dirotasi dalam bentuk tim-tim untuk tampil secara langsung, hamper setiap hari dan malam.

Lagu terbaru mereka, yang didedikasikan untuk program pemulihan tsunami Jepang menjadi yang terbaik, terjual lebih dari satu juta kopi pada hari pertama rilisnya. Kesuksesan mereka menginspirasi pendirian grup saudari mereka di Nagoya, Osaka, dan baru-baru ini di Taiwan dan Indonesia. Seluruh franchise AKB48 kurang lebih terdiri dari 150 girls, membuat mereka sebagai grup pop terbesar di dunia. Namun saat single grup tersebut dirilis, hanya segelintir gadis-gadis yang terpilih—ditentukan oleh fans.

Laki-laki dibelakang itu semua adalah Yasushi Akimoto. Produser music terkemuka di Jepang, dia menciptakan grup ini pada tahun 2005 dengan tujuan untuk menciptakan para bintang dari para gadis-gadis yang biasa saja.

Meskipun fanbase mereka terbilang kokoh di Asia, grup ini juga mendapatkan perhatian yang luar biasa di seluruh dunia, dari New York, ke Moscow, ke Paris. Tapi tidak semuanya adalah fans. Para kritikus mengatakan bahwa beberapa lirik dan kostum yang ditetapkan Akimoto terlalu sugestif untuk seusia para gadis tersebut dan bahwa konsepnya men-seksualkan kepolosan para gadis tersebut.

Minggu ini, pada program "Talk Asia", kami di Tokyo bersama dengan produser musik Yasushi Akimoto, yang akan menjelaskan rahasia suksesnya, respon kepada para kritikus, dan membawa kami ke belakang panggung untuk bertemu dengan para gadis AKB48.

(VIDEO CLIP BERAKHIR)



COREN: Selamat bergabung dalam acara "Talk Asia". Anda adalah produser musik terkenal di Jepang ini, namun anda juga seorang penulis lirik, penulis acara televise, dan professor universitas. Anda sendiri menganggap diri anda siapa, pertama-tama dan yang terutama?

YASUSHI AKIMOTO, MUSIC PRODUCER (melalui translator): Saya tidak begitu paham dengan nama jabatan / pekerjaan saya sendiri. Sama halnya dengan memasak. Entah itu masakan Cina, Prancis, dan Italia—mereka semua terlihat sama dalam hal memasak. Saya menciptakan lagu, music, film, dan iklan TV. Semuanya kebetulan dihubungkan oleh istilah ‘menciptakan’. Mereka terlihat berbeda, namun bagi saya sama saja. Dan juga, saya ingin menginspirasi orang-orang muda dengan apa yang telah saya alami semasa hidup saya (note: dengan membagikannya) di universitas dan melalui pendidikan.



COREN: Kepopuleran anda berada pada puncaknya dengan adanya formasi dari grup anda, AKB48. Mereka adalah fenomena di sini, di Jepang. Tiga tim inti yang mewadahi 48 member inti. Bahkan, Guinness Book of Records menegaskan bahwa ini adalah grup pop terbesar di dunia. Kenapa harus ada banyak penampil / anggota?

AKIMOTO (melalui translator): Ambil lah contoh dar sebuah tim cheerleader. Saya berpikir akan sangat menarik jika bisa melihat semuanya bersama-sama, bekerja untuk meraih sesuatu, seperti memenangkan sebuah pertandingan. Tidak ada dari para gadis ini punya kepribadian yang kuat, namun saat mereka bersama-sama, mereka mulai memberikan reaksi-reaksi kimia. Dengan kata lain, semua gadis di sini sebenarnya biasa-biasa saja, namun saat mereka bersatu dan masing-masing menjadi satu gambar, kalian bisa melihat charm dari mereka semua. Jadi aku pikir itu sangat menarik.

COREN: Saya pikir hal lain yang menarik dari para gadis ini adalah mereka cukup biasa-biasa saja. Mereka tidak berbakat dalam menari dan menyanyi, namun anda bisa mengubah mereka menjadi para bintang. Anda pernah berkata, "Idola yang bisa kalian temui". Dimana anda menemukan ide ini pertama kali?

AKIMOTO (melalui translator): Definisi konvensional kami terhadap seorang bintang adalah mereka tak terjangkau. Oleh karena itu, orang-orang bisa tersihir dan terpukau oleh mereka. Namun, tidak banyak orang di Jepang yang dapat menyanyi dan menari dan sekaligus pada waktu yang sama atraktif secara visual / fisik. Mungkin sangat sedikit di sini. Dengan pemikiran itulah, jika anda punya meski hanya satu talenta dari ketiganya, atau jika anda berusaha sekeras mungkin untuk mewujudkan impian anda, kami dapat mengemas prosesnya, yang kemudian itulah yang merepresentasikan AKB48.

Biasanya orang berbakat berkompetisi di audisi-audisi dan mereka bertumbuh menjadi bintang melalui serangkaian latihan-latihan yang berat. Ketika mereka memulai debutnya, itulah saatnya mereka menunjukkan diri sempurna mereka pada dunia. Namun, dalam kasus AKB48, kami memperlihatkan mereka sejengkal demi sejengkal, segenap proses panjang tersebut.



COREN: Anda bilang bahwa anda memilih para gadis berdasarkan kepribadiannya, namun mereka semua nampak cantik, imut, gadis-gadis muda yang tentu saja menarik banyak perhatian. Siapa sebenarnya target pasar anda?

AKIMOTO (melalui translator): Tidak ada target spesifik di benak saya. Jika kami menetapkan target, pastinya harus muncul sebuah jawaban. Jadi target pasar kami harus tidak spesifik. Kami menimbang reaksi para penonton, dan kemudian mengubah formasi kami sedikit demi sedikit. Saya pikir itulah jalan kami. Jika kami berkonsentrasi pada marketing dan menetapkan arah-arah yang harus dituju selanjutnya, grup ini akan berakhir menjadi sesuatu yang penuh dengan rasa harmonis (note: cari aman-aman saja). Jadi pertama, kami membiarkan para gadis ini tampil di sini. Kami memperhatikan apabila penonton bereaksi terhadap penampilan mereka. Jika ternyata berkebalikan dari apa yang kami perkirakan sebelumnya, maka kami akan tetap maju, sembari belajar sedikit demi sedikit. Seperti itu.

COREN: Ya, grup ini dibentuk pada tahun 2005 dan selama enam tahun terakhir ini, anda telah merlis 4 album dengan 23 single—banyak diantaranya menjadi terlaris. Saya ingat single terbaru anda terjual lebih dari satu juta kopi pada hari pertama. Apakah anda terkejut dengan kesuksesan ini?

AKIMOTO (melalui translator): Yah, sejujurnya ya. Saya tidak memperkirakan hasil seperti ini. Saya bukan seorang pebisnis dan saya tidak bisa membuat perencanaan bisnis yang akan memberitahukan pada saya ukuran-ukuran yang akan menuju pada penjualan yang lebih baik, atau kami akan dapat menjual seberapa banyak. Tapi yang saya yakini adalah, jika para orang muda tertarik dan terobsesi pada sesuatu, maka sesuatu itu akan menyebar dengan cepat. Ketika saya membuat beberapa program TV, saya berusaha membuatnya supaya semua orang, dari anak kecil hingga orang tua, dapat menikmati TV sebagai media massa.

Tidak demikian halnya dengan AKB48. Semuanya dimulai karena saya tahu ada beberapa orang yang menyukai jenis hiburan semacam ini, tidak peduli target pasarnya apa. Kami membuat sesuatu untuk menarik banyak orang. Pada awalnya, mungkin hanya tujuh orang yang dating menonton, namun kemudian bertambah menjadi 14 orang, 28, 56, 112, dan angka tersebut terus bertambah. Inilah yang membentuk AKB48 sampai sekarang. Semua orang yang mendengarkan musik dan melihat DVD mereka mulai memiliki pandangan berbeda tentang AKB48.

Dengan kata lain, karena para gadis ini memang sangat imut, membuat beberapa orang tertarik karena mereka membayangkan mereka sebagai pacar mereka atau idola mereka. Para gadis (note: di masyarakat luar AKB) yang berusia sepantaran dengan para gadis AKB mencoba untuk menjadi seperti mereka dan bekerja sangat keras untuk itu. Lain halnya dengan generasi yang lebih tua; mereka bukannya ingin merealisasikan impian mereka seperti AKB, namun mereka ingin menyemangati para gadis muda itu. Paham seperti ini menyebar dengan sangat cepat. Dan akhirnya menghantarkan kepada angka penjualan tersebut sebagai hasil akhirnya.

(VIDEO DIMULAI)

(VIDEO BERAKHIR)

COREN: Tidak hanya musik-musiknya dan para gadisnya yang menarik para fans. Namun juga besarnya energi yang anda berikan kepada masyarakat. Anda mengadakan semacam pemilu seperti ini, dimana orang-orang bisa memberikan hak suaranya untuk menentukan siapa yang berada di grup inti, siapa yang akan menyanyi solo, siapa yang akan mendapat peran sulih suara di serial-serial anime.  Bisa dijelaskan lebih tentang proses ini?

AKIMOTO (melalui translator): Pada awalnya, grup ini terdiri dari sekitar 20 atau lebih member. Semua member dapat tampil di cover CD atau di program-program TV. Namun saat ini jumlah member meroket dengan cepat dan gambar di CD tidak dapat memuat semua orang. Program-program musik juga punya batasan jumlah member yang akan muncul di acara mereka. Oleh karenanya, saya harus memilih para member. Saya harus memilih orang per orang dari grup ini. Saya menyerahkan formasi ini atau sebuah tim beranggotakan 16 gadis, layaknya manager tim sepakbola atau baseball.

Namun, beberapa fans mulai berkata, “Mengapa produser Akimoto tidak mengikutkan gadis ini? Dan mengapa dia memilih gadis itu?" Kami menerima banyak komentar semacam itu, jadi saya berkata, "Oke, oke". Jika demikian, kami akan harus membuat sebuah dream teamlayaknya tim all-stars di baseball berdasarkan voting dari para fans. Karena itulah kami mendapat ide untuk mengadakan sebuah pemilu. AKB berevolusi dan tidak berdasarkan konsep atau perencanaan yang didasarkan pada data-data marketing. Namun, lebih kepada, kami mendengarkan suara-suara dari masyarakat di era internet ini dan memutuskan untuk bertumbuh ke arah ini, atau ke arah itu, berdasarkan suara-suara tersebut.



(VIDEO CLIP DIMULAI)

COREN (voice-over): Selanjutnya, AKB48 ke Indonesia. Kita akan mengetahuinya setelah pesan-pesan berikut ini.

(VIDEO CLIP BERAKHIR)

(IKLAN)

(VIDEO CLIP DIMULAI)

(VIDEO CLIP BERAKHIR)

COREN: Seluruh tim AKB48 sebenarnya terdiri dari 150 member, dan anda telah menciptakan lima grup spin-off / sister group tidak hanya di Jepang sini, namun juga di Jakarta, Indonesia. Mengapa anda memilih untuk menyebarkan brand anda ke Indonesia, yang adalah negara Muslim?

AKIMOTO (melalui translator): Konsep AKB48, sebagaimana telah saya singgung, adalah bahwa semua orang bisa bergabung. Ketika kami membangun teater di Akihabara, dan merilis AKB48, orang-orang yang tinggal di prefektur yang jauh tidak dapat pergi dan melihat mereka tampil. Karena kabar tentang AKB48 telah menyebar melalui website kami, orang-orang berkata bahwa mereka ingin melihat penampilan mereka secara langsung.

Karena itulah, kami menciptakan tim-tim baru dengan orang-orang yang lahir asli di Nagoya atau Osaka. Anak-anak di area tersebut dapat mengikuti audisi di situ. Orang-orang di Indonesia juga banyak yang tertarik pada AKB48. Karena itulah kami memutuskan untuk mencobanya di Jakarta. Anak-anak melihat AKB di internet dan mereka ingin melakukan hal yang sama, namun mereka tidak tahu apakah bakat mereka cukup. Dan juga, sulit untuk pergi ke Jepang, untuk sekedar mengikuti audisi.



COREN: Pak Akimoto, anda menulis semua lirik untuk lagu-lagunya, dan beberapa di antaranya banyak dikritik karena terlalu berkonten seksual. Para kritikus menilai bahwa lirik-lirik anda banyak mengandung arti ganda—yang mengarah pada arti seksual.  Dan bahwa gadis-gadis yang tampil kebanyakan masih muda, beberapa di kisaran umur 13 dan 14 tahun. Apa respon anda terhadap kritik ini?

AKIMOTO (melalui translator): Tidak perlu ada kritik di sini. Lirik-lirik yang digunakan adalah sebagai metafora. Hal yang paling penting di sini adalah bukan menyembunyikan makna, melainkan justru bagaimana cara menyampaikannya. Saya sering ditanya bagaimana orang seperti saya, yang berumur lebih dari 50 tahun, bisa menulis lagu anak-anak. Saya ingat sebuah pengalaman ketika saya masih seorang pemuda. Ketika  saya sadari, banyak hal-hal berbau seksual dan semacamnya menarik perhatian saya. Saya mengubah mereka, bukan untuk menjadi kotor, melainkan lebih romantis di lirik saya.

Tidak ada ekspresi seksual secara langsung di lirik-lirik saya. Malahan di masyarakat sendiri justru ada lebih banyak ekspresi seksual yang lebih vulgar yang bisa diekspos kepada usia-usia 13-14 tahun tersebut. Namun saya tidak menginginkannya. Saya pikir lebih baik untuk mereka supaya mempunyai daya khayal lewat musik atau membiasakannya dengan telinga mereka, dan membiarkan mereka lebih terbuka menerimanya. Saya pikir anda akan mengerti jika anda membaca liriknya. Tidak ada ekspresi seksual secara langsung pada lagu-lagu saya untuk para remaja seusia itu.  Saya sengaja membuat beberapa lagu-lagu seksi untuk SDN48, sister group yang usia para anggotanya lebih tua, namun tidak ada lagu-lagu yang bisa dikategorikan ‘di bawah umur’.

COREN: Ya, jika saya membaca lirik dari salah satu lagu anda di AKB48, berjudul “Seifuku ga Jama wo Suru” / “Seragam Sekolahku Menghalangiku”. Dan ada potongan lirik demikian: "Aku ingin melepaskan seragam sekolahku, aku ingin meracau, kau dapat melakukan apapun yang kau mau, aku ingin merasakan kenikmatan dewasa". Cukup sugestif, kalau boleh dibilang?

AKIMOTO (melalui translator): Mereka tidak sedang membaca diari mereka. Semuanya adalah tentang akting. Contohnya, ada lagu berjudul"Despised Love". Lagu ini bertanya mengapa banyak anak SMP melakukan bunuh diri. AKB48 menyanyikan lagu ini. Video klipnya pun cukup mengejutkan. Ada sebuah imej di dalam video tersebut bahwa seorang anak menaiki puncak gedung tinggi, dan hendak melompat. Selama saya tidak mengangkat isu-isu yang dihadapi oleh para gadis ini, sebagai seorang penulis lagu, isu-isu tersebut tidak akan tersampaikan.

Banyak sekali remaja-remaja di luaran sana yang ingin melepas seragam sekolah mereka dan bertindak di luar etika. Dan saya menyuguhkan realita kehidupan remaja-remaja itu dengan membuat mereka kembali berpikir, apakah mereka tergolong benar untuk memiliki keinginan semacam itu. Saya tidak memaksa mereka, saya menggambarkan kehidupan personal mereka, sebagian berdasarkan imajinasi saya atau dari artikel-artikel koran atau berita TV. Saya menyaksikan apa yang sedang dilakukan oleh generasi mereka. Isu-isu perploncoan / bullying, bunuh diri, terjebak dengan om-om senang, dan saya menggunakan isu-isu tersebut sebagai bahan pembuatan lirik lagu saya.

Pada waktu kami memulai AKB48, saya bertanya pada diri saya sendiri, pesan macam apa yang harus kami kirimkan? Pada saat itu, saya berpikir bahwa kami pertama-tama akan mengekspresikan realita kehidupan yang mereka hadapi. Saya berpikir bahwa musik akan beresonansi dengan orang-orang, jadi saya menggunakan musik sebagai mediumnya. Namun lirik-lirik yang menyebutkan bahwa mereka ingin bertindak di luar etika atau menanggalkan seragam mereka, bukanlah kata-kata yang sebenarnya muncul dari para gadis (note: di AKB48) sendiri, secara pribadi mereka masing-masing. (note: di lagu itu, para gadis AKB48 seolah-olah mewakili perasaan dan kejadian yang dialami oleh gadis-gadis seusia mereka; membuat para member dan para gadis seusia mereka menjadi saling simpatik satu sama lain dan menambah semakin luas penerimaan masyarakat dari kalangan remaja terhadap AKB48)



COREN: Kenyataannya memang ada seksualisasi, beberapa menyebutnya eksploitasi, dari kalangan gadis muda di masyarakat Jepang. Dan, di video-video anda (note: AKB48)—entah mereka berpakaian dengan seragam sekolah, atau bikini, lingerie yang seksi, menjilati makanan dari pipi masing-masing, saling berciuman, bermandian—apakah anda, dalam berbagai hal, terlibat dalam permasalahan (note: kontroversi) video ini?

AKIMOTO (melalui translator): Tidak. Itu adalah sebuah ekspresi seni. Saya pikir anda mencoba menghubungkan ke "Heavy Rotation" dan itu adalah dunia yang digambarkan oleh seorang seniman hebat, Mika Ninagawa. Kontroversi ini sebenarnya serupa dengan bagaimana seni berlawanan dengan obscenity. Terserah penilaian masing-masing, bagaimana kita mengartikannya. Bahkan demikian, para stylist lah yang memilihkan baju renang untuk mereka. Baju renang ini maupun yang itu, disesuaikan dengan jangka umur tertentu.



COREN: Terdapat beberapa acara pencarian bakat di Barat, seperti "X-Factor" dan "American Idol" yang beroperasi sangat berbeda dengan milik anda, bahwa mereka mengidentifikasi talenta yang sebenarnya dan membuat orang tersebut bersinar dengan talenta itu. Tidak kah terpikir sebelumnyya untuk menggunakan konsep semacam itu?

AKIMOTO (melalui translator): Sejauh ini tidak. Saya berpikir kami tidak dapat berhadapan langsung dengan kekuatan dari industri hiburan di Barat. Sangat sulit untuk menemukan talenta dengan level sedemikian tinggi – entah menyanyi, akting, dan menari di Jepang. Di "American Idol", banyak talenta penyanyi hebat dikumpulkan bersama, dan pemenangnya dipilih satu diantara mereka. Menghargai talenta menyanyi mereka dan membeli CD mereka adalah sebuah bentuk dari hiburan di sana.

Tapi AKB tidak demikian. Dan ini tentang (note: menangkap kebutuhan dimana) orang-orang yang ingin mendaftar untuk "American Idol", tapi tidak bisa menyanyi. Mereka ingin menari di Broadway, namun mereka tidak mampu mencapai selevel itu. Namun kami (note: memilih untuk) menunjukkan proses perkembangan mereka – dimana mereka berjuang dan berusaha sekeras mungkin. Itulah bedanya kami dengan Barat. Saya tidak berpikir kami bisa menang jika harus berkompetisi dengan cara mereka.

COREN: Apakah anda Simon Cowell-nya Jepang?

AKIMOTO (melalui translator): Yah, kami tidak bisa menjadi sekeras dia itu kalau di Jepang.

COREN: Apakah anda berpikir bahwa konsep AKB48 dapat berhasil di Amerika atau Eropa? Apakah ini adalah sesuatu yang bisa diterima oleh Barat?

AKIMOTO (melalui translator): Saya pikir demikian. Mungkin saja juga bisa sangat berbeda dari perkiraan. Pertama-tama, ini cukup accessible, agar semua orang dapat berpartisipasi. Setelah bergabung, sampai seberapa tinggi anda bisa memoles talenta anda? Itulah bagian yang paling menyenangkan. Dan saya pikir "American Idol" sukses karena kisah-kisah dari para kontestan beresonansi dengan para fans dan penonton. Misalnya, seorang anak terus melaju menang, dan kita menyemangatinya. Saya pikir para penonton bersimpati dengan kontestan. Mungkin AKB48 tidak begitu bertalenta dalam hal menyanyi dibandingkan dengan para pemenang "American Idol", namun mereka siap untuk berusaha keras dengan level yang sama. Dan begitu mereka berkumpul bersama dalam satu tim, akan terbentuk sebuah cerita yang lain.

(VIDEO CLIP DIMULAI)

COREN (voice-over): Selanjutnya, kami akan ke belakang panggung untuk bertemu dengan para bintang di AKB48.

(VIDEO CLIP BERAKHIR)

COREN: Jadi, Mr. Akimoto, kita akan ke teater dimana para gadis itu tampil hampir setiap malam?

AKIMOTO (melalui translator): Ya, mereka tampil hampir setiap malam.



COREN: Bisa ceritakan, bagaimana ceritanya Anda bisa ada di bisnis semacam ini?

AKIMOTO (melalui translator): Ketika saya masih seorang siswa SMA, sekolah saya menyatu jalur dengan universitasnya. Namun saya ingin pergi ke universitas yang lain dan belajar untuk ujian masuk. Saya mendengarkan radio selagi saya belajar dan saya pikir saya bisa menulis skrip sendiri. Dan jadilah, saya mengirim skrip saya ke stasiun radio tersebut. Mereka berkata skrip saya menarik dan mereka mengundang saya. Itulah awal karir saya.

COREN: Terima kasih.

Dimana itu semua terjadi

Halo. Oh wow. Hai. Para gadis itu sudah siap semuanya untuk panggung yang besar malam ini?

SEORANG PEREMPUAN: Ya. Saat ini kami sedang bersiap untuk penampilan kami, jadi semuanya bersiap-siap dan mengenakan kostum mereka. Dan kemudian mereka akan tampil di depan 200 lebih pengunjung. Semuanya menata rambut mereka, dan mereka masing-masing punya kostum unik mereka. Dan mereka menari serta bernyanyi.



COREN: Ya. Dan tentu saja anda menyukai semua yang anda kerjakan, bukan?

SEORANG PEREMPUAN: Ya.

(VIDEO CLIP DIMULAI)

(VIDEO BERAKHIR)

COREN: AKB48 saat ini, adalah sebuah bisnis. Bukan hanya tentang musik. Anda punya sebuah pertunjukan malam harian di Teater Akihabara. Dan saya tahu nama grup ini berasal dari situ. Anda juga punya toko pernaik-pernik / merchandise, dan ada juga café yang Anda buka di Singapore. Asia benar-benar dapat menerima semua ini, ya?

AKIMOTO (melalui translator): Entahlah. Saya tidak terlibat di dalam perkembangan bisnis ini, jadi saya tidak tahu. Apakah itu AKB cafe atau shop di Singapore, peran saya adalah menciptakan konten yang menyenangkan dan dapat menarik banyak orang padanya. Bisa dibilang, jika muncul produk-produk yang menarik, maka toko dan swalayan akan muncul di sekitarnya. Apakah kami dapat sukses di Asia atau di Barat bergantung pada kekuatan sebuah produk untuk menariknya. Dan bisa dibilang, apa yang menarik orang-orang akan menjadi core / inti bisnis sejak mulai sekarang. Para kreator lah yang membuat inti bisnis semacam ini.




COREN: Anda bertumbuh di sini, di Tokyo. Dan bakat musikus Anda temukan di usia belia. Bisa diceritakan lebih lanjut?

AKIMOTO (melalui translator): Saya tidak punya bakat musik. Selagi saya belajar, saya kebetulan mendengarkan sebuah program radio dan berpikir saya pasti bisa menulis sebuah skrip untuk program tersebut. Saya mengirimnya ke stasiun radio dan mulai bekerja di bidang ini. Pada awalnya, saya tidak bermaksud untuk bekerja di bidang industri kreatif. Jadi tidak benar jika bakat musik saya berkembang pada usia muda.




COREN: Sebelum Anda membentuk AKB48, Anda juga pernah membentuk grup lain, Onyanko Club – bagaimana itu berbeda dengan apa yang Anda kerjakan sekarang (note: AKB48)?

AKIMOTO (melalui translator): Onyanko Club diciptakan melalui TV. Dan AKB48 diciptakan melalui teater dan tersebar lewat internet. Onyanko Club berasal dari TV, sehingga itu adalah ‘jalan satu arah’. Namun AKB48 lahir dari teater, jadi ada perbedaan yang sangat besar dimana mereka dapat bicara langsung pada para fans dan terhubung melalui internet dan mengekspresikan pandangan hidup mereka (note: pada para fans).

COREN: Ini adalah bisnis yang besar bagi Anda, namun bagi Jepang, lebih dari sekedar bisnis. Gadis-gadis binaanmu telah menjadi wajah / wakil untuk negara mereka. Dan ketika gempa bumi / tsunami menimpa Jepang, mereka menjadi perwakilan untuk organisasi pemulihan bencana, entah itu organisasi Palang Merah atau pengumpulan dana amal bersama MTV. Apa visi anda untuk AKB48 ke depannya?



AKIMOTO (melalui translator): Jepang sedang berduka, dan AKB48 ingin untuk menyebarkan energi pada semuanya, itu yang terutama dan yang pertama. Dan, tentu saja, kami ingin melanjutkan kegiatan amal ini. Di atas semuanya itu, saya ingin menyampaikan sebuah pesan bersama AKB48, yaitu bahwa Anda dapat menjadikan impian Anda menjadi nyata. Saya ingin menyampaikan pesan ini, dan tidak hanya pada Jepang, tapi juga pada semua manusia di seluruh dunia. Impian bisa menjadi nyata. Namun bagaimana itu bisa tercapai, mungkin bisa lebih atau kurang dari apa yang Anda harapkan sebelumnya.

COREN: Itu benar-benar kalimat yang sangat inspirasional. Mr. Akimoto, senang bertemu dengan anda.

AKIMOTO: Terima kasih.

COREN: Terima kasih banyak.

AKIMOTO: Terima kasih banyak.

**********

Sumber video youtube >> CNN "Talk Asia" :



______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage iniFans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^

Mau beli swag 48fams official dan unuffocial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya  ! !

No comments:

Post a Comment