Bloogger mau curhat dikit boleh ya…?
Saat ini, aku sedang kecanduan lagu berjudul “Ikiru Koto”. Lagu tersebut dibawakan oleh Team A pada single ke-31 AKB48 bertajuk “Sayonara Crawl”. Tentu saja, lagu ini menarik perhatianku karena ada dua oshimenku di Team A, Takahashi Minami dan Iwata Karen.
Namun sebenarnya bukan hanya itu saja alasannya, melainkan makna lirik dari lagu ini serta aura yang dibawa oleh Promotional Videonya. Lagu ini bermakna dalam, bahkan cenderung gelap dan kelam. Aku bisa menangkap sisi pesimisme yang coba ditepis oleh optimisme yang kecil dan redup dalam kehidupan setiap manusia. Jika bisa diringkas maka: "Untuk apa aku hidup?"
Jujur, aku sedang berada di dalam masa-masa kegelapanku di tahun ini. Saat ini aku sedang melakukan sesuatu yang tidak kuinginkan, melainkan orang tuaku inginkan. Aku tahu apa yang mereka pikirkan, apa yang jadi logika mereka, apa yang menjadi harapan mereka, dan sebagai anak tunggal aku merasa harus bisa menjaga ekspektasi mereka.
Keadaan ini sudah berjalan hampir seumur hidupku, dan aku sudah merasa capek. Bahkan ketika aku mendapatkan kesempatan untuk melirik ke belakang, memang sudah banyak hal yang kuraih dan kuhilangkan. Namun, yang kudapatkan adalah: "Aku ini siapa sebenarnya?"
Hampir seluruh hidup kuhabiskan dengan "menurut", apa yang kuinginkan selama ini ternyata adalah hasil dari apa yang bisa kulakukan agar semuanya bisa berjalan baik-baik saja, ekspektasi semua orang padaku menjadi terkabul. Tapi harga yang kubayar adalah "Identitas". Aku kehilangan identitas diriku.... Dan mungkin itu sebabnya, aku pernah menjadi otaku dan mungkin sekarang ini dalam perjalanan menjadi seorang wota 48Group, karena keduanya adalah satu-satunya pelarian diriku yang paling aman dan nyaman.
Membayangkan bahwa rasa cintaku pada karya-karyaku selama ini dan pada oshimen-oshimen ku adalah bentuk pelarian diri dari diriku sendiri, rasanya sungguh mengerikan... Aku akhirnya mengetahui bahwa dunia ini memang kejam, bahwa pada akhirnya kita bukan kita yang sebenarnya, melainkan apa yang dunia telah inginkan kita untuk menjadi. Dunia membentuk kita, bukan kita yang membentuk dunia.
"Kalau demikian, apa yang tersisa dariku...?" Aku terus mengulang-ulang pertanyaan itu selama sebulan terakhir ini. Aku jadi hilang semangat untuk hidup, pekerjaan dan bisnis terbengkalai, tugas kuliah terbiarkan di pojokan, dan bahkan aku sempat ingin melupakan JKT48. Aku benar-benar ingin semuanya berakhir secepat mungkin; aku ingin kiamat segera terealisasikan saja.
Namun, kemarin aku kembali membuka-buka file PV dan memutar kembali PV AKB48 yang belum sempat aku lihat meski sudah aku download. Dan aku menemukan lagu dari Team A "Ikiru Koto" ini. Pada saat melihat dan mendengar PV ini, aku kembali berpikir:
"Kalau begitu mereka pasti juga memikirkan hal yang sama denganku? Bahkan mereka dipaksa oleh pekerjaannya untuk dewasa sebelum waktunya, idol muda seperti Karen dan juga Takamina sewaktu dia masih 14 tahun dulu. Sudah berapa banyak penderitaan hidup yang mereka alami selama menjadi idol? Sudah berapa kali usaha keras mereka tidak dilihat dan diakui oleh orang lain? Padahal mereka bekerja keras lebih daripada aku, dan mereka lebih muda jauh daripada aku."
Benar juga... Aku tidak sendirian. Setiap orang di dunia ini, pasti pernah galau karena hal ini, dengan berbagai macam latar belakang yang menjadi alasan mereka untuk menggalau ria. Tapi banyak para idol AKB48 memilih untuk tidak menyerah. Meskipun mereka hanya manusia kecil, dan harapannya pun tipis, mereka tidak berhenti untuk hidup. Mereka tidak pernah berhenti untuk mencari makna kehidupan mereka di dalam 48Group yang mereka impikan dan mereka perjuangkan sampai saat ini.
"To Live is to Find Your Reason of Life..."
Saat ini itulah jawaban yang bisa kutemukan dari kondisiku yang seolah sedang memasuki fase Arcana "Death" / "Kematian" ini. Aku sudah bersumpah tidak akan kalah dari para idol ini, paling tidak di bidang kehidupanku sendiri. Makanya aku memutuskan, hari ini aku akan kembali berjuang. Meskipun masih terasa sakit dan tertatih-tatih menata kembali kehidupan sebulanku yang hancur dan terisolir dari dunia nyata ini, setidaknya aku ingin mengakhiri semuanya dengan sikap kesatria.
Aku tidak akan melarikan diri lagi, setidaknya aku ingin lebih jujur pada diriku sendiri.
Thank you, Takamina. Thank you, Karen. Thank you, AKB48...
Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^
Saat ini, aku sedang kecanduan lagu berjudul “Ikiru Koto”. Lagu tersebut dibawakan oleh Team A pada single ke-31 AKB48 bertajuk “Sayonara Crawl”. Tentu saja, lagu ini menarik perhatianku karena ada dua oshimenku di Team A, Takahashi Minami dan Iwata Karen.
Takamina di dalam PV "Ikiru Koto" |
Takamina di dalam PV "Ikiru Koto" |
Takamina di dalam PV "Ikiru Koto" |
Takamina di dalam PV "Ikiru Koto" |
Namun sebenarnya bukan hanya itu saja alasannya, melainkan makna lirik dari lagu ini serta aura yang dibawa oleh Promotional Videonya. Lagu ini bermakna dalam, bahkan cenderung gelap dan kelam. Aku bisa menangkap sisi pesimisme yang coba ditepis oleh optimisme yang kecil dan redup dalam kehidupan setiap manusia. Jika bisa diringkas maka: "Untuk apa aku hidup?"
Jujur, aku sedang berada di dalam masa-masa kegelapanku di tahun ini. Saat ini aku sedang melakukan sesuatu yang tidak kuinginkan, melainkan orang tuaku inginkan. Aku tahu apa yang mereka pikirkan, apa yang jadi logika mereka, apa yang menjadi harapan mereka, dan sebagai anak tunggal aku merasa harus bisa menjaga ekspektasi mereka.
Keadaan ini sudah berjalan hampir seumur hidupku, dan aku sudah merasa capek. Bahkan ketika aku mendapatkan kesempatan untuk melirik ke belakang, memang sudah banyak hal yang kuraih dan kuhilangkan. Namun, yang kudapatkan adalah: "Aku ini siapa sebenarnya?"
Hampir seluruh hidup kuhabiskan dengan "menurut", apa yang kuinginkan selama ini ternyata adalah hasil dari apa yang bisa kulakukan agar semuanya bisa berjalan baik-baik saja, ekspektasi semua orang padaku menjadi terkabul. Tapi harga yang kubayar adalah "Identitas". Aku kehilangan identitas diriku.... Dan mungkin itu sebabnya, aku pernah menjadi otaku dan mungkin sekarang ini dalam perjalanan menjadi seorang wota 48Group, karena keduanya adalah satu-satunya pelarian diriku yang paling aman dan nyaman.
Membayangkan bahwa rasa cintaku pada karya-karyaku selama ini dan pada oshimen-oshimen ku adalah bentuk pelarian diri dari diriku sendiri, rasanya sungguh mengerikan... Aku akhirnya mengetahui bahwa dunia ini memang kejam, bahwa pada akhirnya kita bukan kita yang sebenarnya, melainkan apa yang dunia telah inginkan kita untuk menjadi. Dunia membentuk kita, bukan kita yang membentuk dunia.
Iwata Karen di dalam PV "Ikiru Koto" |
Iwata Karen di dalam PV "Ikiru Koto" |
Iwata Karen di dalam PV "Ikiru Koto" |
"Kalau demikian, apa yang tersisa dariku...?" Aku terus mengulang-ulang pertanyaan itu selama sebulan terakhir ini. Aku jadi hilang semangat untuk hidup, pekerjaan dan bisnis terbengkalai, tugas kuliah terbiarkan di pojokan, dan bahkan aku sempat ingin melupakan JKT48. Aku benar-benar ingin semuanya berakhir secepat mungkin; aku ingin kiamat segera terealisasikan saja.
Namun, kemarin aku kembali membuka-buka file PV dan memutar kembali PV AKB48 yang belum sempat aku lihat meski sudah aku download. Dan aku menemukan lagu dari Team A "Ikiru Koto" ini. Pada saat melihat dan mendengar PV ini, aku kembali berpikir:
"Kalau begitu mereka pasti juga memikirkan hal yang sama denganku? Bahkan mereka dipaksa oleh pekerjaannya untuk dewasa sebelum waktunya, idol muda seperti Karen dan juga Takamina sewaktu dia masih 14 tahun dulu. Sudah berapa banyak penderitaan hidup yang mereka alami selama menjadi idol? Sudah berapa kali usaha keras mereka tidak dilihat dan diakui oleh orang lain? Padahal mereka bekerja keras lebih daripada aku, dan mereka lebih muda jauh daripada aku."
Benar juga... Aku tidak sendirian. Setiap orang di dunia ini, pasti pernah galau karena hal ini, dengan berbagai macam latar belakang yang menjadi alasan mereka untuk menggalau ria. Tapi banyak para idol AKB48 memilih untuk tidak menyerah. Meskipun mereka hanya manusia kecil, dan harapannya pun tipis, mereka tidak berhenti untuk hidup. Mereka tidak pernah berhenti untuk mencari makna kehidupan mereka di dalam 48Group yang mereka impikan dan mereka perjuangkan sampai saat ini.
"To Live is to Find Your Reason of Life..."
Saat ini itulah jawaban yang bisa kutemukan dari kondisiku yang seolah sedang memasuki fase Arcana "Death" / "Kematian" ini. Aku sudah bersumpah tidak akan kalah dari para idol ini, paling tidak di bidang kehidupanku sendiri. Makanya aku memutuskan, hari ini aku akan kembali berjuang. Meskipun masih terasa sakit dan tertatih-tatih menata kembali kehidupan sebulanku yang hancur dan terisolir dari dunia nyata ini, setidaknya aku ingin mengakhiri semuanya dengan sikap kesatria.
Aku tidak akan melarikan diri lagi, setidaknya aku ingin lebih jujur pada diriku sendiri.
Thank you, Takamina. Thank you, Karen. Thank you, AKB48...
______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini.
No comments:
Post a Comment