Menghadirkan kembali, AKB48 Iwata Karen, yang pada wawancara sebelumnya telah berbagi pandangannya pada kita tentang kondisi dan lingkungan para gadis di Sendai yang sebenarnya. Selanjutnya, kita akan mendengar ceritanya tentang kampung halamannya, anime favoritnya, dan juga tentang topik dirinya sebagai idol dan hubungannya dengan proyek (pemulihan area Sendai) paska gempa bumi 2011 lalu.
Melakukan debut di AKB sebagai Kenkyuusei Generasi ke-12 di tahun 2011, dan saat ini tergabung dalam Team A. Menjadi navigator untuk acara [Ashita he : 1 minute ~Karen no Fukkou Calendar~], sebagai seseorang yang punya hasrat kuat untuk program pembangunan kembali kampung halamannya.
Masa-masa sulit terpisah jauh dari kampung halaman.
Tidak ada yang dapat menaklukan takdir. Melakukan debut pada saat-saat seperti itu, membuatnya banyak mengalami masa-masa dimana orang-orang mencemoohnya dengan sebutan, 'Tidak memiliki kepekaan'. Bekerja sebagai orang yang tampil di depan banyak penonton, kenyataan itu sendiri cukup bagi banyak orang untuk menghakiminya. Namun, Karen-chan tidak pernah mengeluh tentangnya.
Tersembunyi sebuah determinasi dari kata-katanya yang penuh dengan kekuatan hati.
Kau dipanggil "Gorila" di kampung halamanmu!?
Betapa banyak masalah yang harus dihadapi olehnya yang masih berusia 12 tahun, yang terjun ke dalam alam dunia dewasa. Tanpa dapat merasakan kehidupan Sekolah Menengah Pertama nya yang normal, hidupnya hanya dipenuhi oleh tekanan yang setiap saat siap untuk membuatnya terkejut.
Dengan nada serius yang keluar dari mulutnya, gadis ini berbicara tentang masa depannya yang amat dipenuhi oleh impian-impiannya.
Idol adalah para gadis yang ingin kita dukung sampai akhir.
Gadis ini merupakan penyuka manga, anime, dan light novel, dan sepertinya dia juga menyukai cosplay. Faktanya, gadis ini mempunyai ketertarikan besar terhadap gaya dansou. Jika anda kebetulan bertemu dengan cowok cantik di kawasan metropolitan Tokyo, mungkin saja itu Karen-chan. Jadi, anime/manga apa saja yang disukai oleh Karen-chan?
Karen-chan yang kedua matanya menjadi berbinar-binar ketika dia berbicara tentang anime yang disukainya. Memberikan atmosfir yang berbeda dengan sikapnya yang serius ketika dia berbicara mengenai area bencana. Celah kepribadian seperti inilah yang membuatnya dapat dibilang, "Moe!"
Melalui pengalaman wawancara kali ini, kami menemukan sebuah kesimpulan, bahwa [Idol adalah para gadis yang ingin kita dukung sampai akhir].
Walaupun umurnya masih 15 tahun, melihat figurnya saat mengemukakan pemikirannya dengan kata-kata yang kuat, semua staf yang hadir di sini jatuh cinta kepadanya. Kami di sini bahkan bersumpah untuk menjadikannya 'Oshimen 3-Dimensi' kami. Oleh karena itulah, kepada semua orang yang membaca artikel ini, kami ingin menyarankan anda untuk merasakan sendiri pesona seorang idol bernama Karen-chan dengan menghadiri handshake event maupun event-event AKB yang lain dengannya.
(Sumber: http://ddnavi.com/news/182217/)
Melakukan debut di AKB sebagai Kenkyuusei Generasi ke-12 di tahun 2011, dan saat ini tergabung dalam Team A. Menjadi navigator untuk acara [Ashita he : 1 minute ~Karen no Fukkou Calendar~], sebagai seseorang yang punya hasrat kuat untuk program pembangunan kembali kampung halamannya.
[Saya mengikuti audisi AKB sebelum gempa bumi itu terjadi. Namun, seleksi Kenkyuusei tahap akhir dimulai dua hari setelah saya menjadi korban gempa bumi... Jadi untuk melaporkan kepada kantor pusat tentang ketidakmampuanku pergi ke Tokyo saat itu, saya harus mengantri panjang di box telepon umum selama tiga jam. Dan sama terkejutnya dengan saya yang menerima kabar bahwa saya lolos ke tahap akhir seleksi Kenkyuusei, para staff di kantor pusat Tokyo menyampaikan kekhawatirannya pada saya. Oleh karena itu, akhirnya penjurian final saya akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Pada saat itu saya berkata dalam hati, "Kesempatan berikutnya adalah kesempatan terakhirku, mungkin..."
Saya mempunyai firasat, bahwa ini adalah 'takdir' saya. Namun demikian, sebuah pemikiran bahwa jika saya lulus audisi dan harus berpindah domisili, atau pindah sekolah, sejujurnya membuat saya ragu untuk menjalani konsekuensi dari semua itu. Terlebih lagi, oleh sebab bencana ini, saya pernah memikirkan dengan sangat serius untuk mengirimkan surat pengunduran diri saya.]
Masa-masa sulit terpisah jauh dari kampung halaman.
Tidak ada yang dapat menaklukan takdir. Melakukan debut pada saat-saat seperti itu, membuatnya banyak mengalami masa-masa dimana orang-orang mencemoohnya dengan sebutan, 'Tidak memiliki kepekaan'. Bekerja sebagai orang yang tampil di depan banyak penonton, kenyataan itu sendiri cukup bagi banyak orang untuk menghakiminya. Namun, Karen-chan tidak pernah mengeluh tentangnya.
[Sejujurnya, saya sendiri tidak tahu jika harus dihadapkan pada sebuah pertanyaan, apa yang dapat kulakukan untuk kampung halamanku. Namun di sini, di AKB, kami selalu merilis lagu-lagu kebangkitan. Lalu kami juga memiliki keistimewaan untuk dapat mengunjungi area bencana yang parah setiap bulannya, dan juga saya diberi kesempatan untuk mengisi sebuah program khusus di NHK. Saya selalu berpikir tentang membantu Tohoku dengan cara saya sendiri.
Dalam beberapa kesempatan, dimana saya dihadapkan pada pertanyaan, "Apakah ada ide baru?" dan saya akan otomatis menjawab, "Kalau begitu, sesuatu tentang Tohoku..."
Saya selalu melempar topik tentang Tohoku dari saat ini sampai ke depannya. Contohnya lagi, pada saat turnamen janken single senbatsu dua tahun yang lalu, saya tampil dengan kostum Date Masamune. Tahun lalu, saya memakai kostum Amachan. (kedua-duanya merupakan simbol khas dari Tohoku, Sendai) Walaupun begitu, sayangnya, saya gagal terus di turnamen janken.
Sekali-kali saya tidak pernah melupakan kampung halaman saya. Bahkan dari saat ini pun, saya ingin mendukung Tohoku dengan segenap kekuatan saya.]
Tersembunyi sebuah determinasi dari kata-katanya yang penuh dengan kekuatan hati.
[Ada saatnya saya berpikir, bahwa di masa-masa yang sulit, ada baiknya jika saya harus berpisah dengan kampung halaman saya, sendirian. Oleh karena itulah, peran saya untuk membantu kampung halaman saya yang tidak bisa saya lakukan dengan berada di sana, akan saya raih dengan kedua tangan saya sendiri yaitu dengan beraktivitas di Tokyo.
Untuk alasan inilah, saya bersumpah pada diri saya sendiri, "Jika semuanya belum berakhir, aku tidak akan kembali!"
Pekerjaan sebagai idol itu sangat sulit. Jika saya dulu menarik diri saya ke belakang, dengan sebuah rumah di Tokyo, dan keluarga yang hangat yang menunggu saya kembali dengan kalimat, "Kau bisa pulang kapan pun kau mau", mungkin saya sudah memutuskan untuk berhenti dari AKB. Namun saya berada pada sebuah situasi dimana saya sudah tidak dapat kembali lagi, betapa pun banyak dan kerasnya masa-masa yang harus saya alami di sini.]
Kau dipanggil "Gorila" di kampung halamanmu!?
Betapa banyak masalah yang harus dihadapi olehnya yang masih berusia 12 tahun, yang terjun ke dalam alam dunia dewasa. Tanpa dapat merasakan kehidupan Sekolah Menengah Pertama nya yang normal, hidupnya hanya dipenuhi oleh tekanan yang setiap saat siap untuk membuatnya terkejut.
[AKB48 telah menjadi kehidupan Sekolah Menengah Pertama saya. Jika dilihat ke belakang, saya tidak pernah berpartisipasi di festival-festival olahraga sekolah atau kompetisi paduan suara. Namun, semua pengalaman yang tidak biasa yang saya alami selama ini, saya tidak menyesalinya. Alih-alih, saya ingin mendapatkan semua pengalaman semacam itu dan menunjukkan hasil dari semua pengalaman tersebut.
Terkadang, hidup sebagai orang Tokyo namun juga sebagai idol, yang juga merupakan korban bencana alam, dan sekaligus orang asli Sendai... Membuat saya bingung dengan diri saya sendiri, sebenarnya saya ada di posisi yang seperti apa. Oleh karena itulah, saya merefleksikan diri saya pada seorang tokoh anime WUG, Shimada Mayu-san. Walaupun dia pernah berada di sebuah idol group, namun saat ini ia bernyanyi sendirian di sebuah taman umum lokal...
Setiap aku pulang ke Sendai, sampai sekarang pun banyak teman yang masih memanggilku, "Gorila!". Saya adalah gadis yang bertingkah tomboi, maka dari itu saya dipanggil Gorila sejak saat itu. Mengingat hal itu, idol bukan lah tujuan akhir perjalanan saya, melainkan sebuah pengalaman. Dengan memperoleh pengalaman-pengalaman tersebut, akan sangat menyenangkan jika dapat menemukan apa yang ingin saya lakukan di masa depan.]
Dengan nada serius yang keluar dari mulutnya, gadis ini berbicara tentang masa depannya yang amat dipenuhi oleh impian-impiannya.
[Awalnya, impian saya adalah tampil di panggung Broadway. Namun, sejak berada di AKB dan mengalami banyak hal, impian saya menjadi bercabang. Karena kecintaan saya pada anime, sekarang saya mempunyai impian menjadi seorang seiyuu. Dan walau pun saya tidak punya sense fashion yang bagus, saya ingin mencoba pengalaman di dunia model.
Belum lama ini, mereka mempercayakan kepada saya sebuah peran protagonis utama di anime AKB0048. Oleh karena itulah, aku ingin mencoba masuk di anime WUG, yang ada di Sendai. Jika saya memenuhi persyaratan, mohon berikan saya tawaran, menjadi apapun akan saya terima! Direktur Yamamoto, para staf, mohon bantuannya~!]
Idol adalah para gadis yang ingin kita dukung sampai akhir.
Gadis ini merupakan penyuka manga, anime, dan light novel, dan sepertinya dia juga menyukai cosplay. Faktanya, gadis ini mempunyai ketertarikan besar terhadap gaya dansou. Jika anda kebetulan bertemu dengan cowok cantik di kawasan metropolitan Tokyo, mungkin saja itu Karen-chan. Jadi, anime/manga apa saja yang disukai oleh Karen-chan?
[Shingeki no Kyojin, Kuroko no Basket, dan manga-manga cowok yang serupa dengan itu. Kalau yang lainnya, karena saya suka Okada Mari, penulis skrip dari AKB0048, musim ini saya mengikuti Nagi no Asukara. Aku juga ingin menonton versi movie nya Boku ha Tomodachi ga Sukunai dan Kuroshitsuji !!]
Karen-chan yang kedua matanya menjadi berbinar-binar ketika dia berbicara tentang anime yang disukainya. Memberikan atmosfir yang berbeda dengan sikapnya yang serius ketika dia berbicara mengenai area bencana. Celah kepribadian seperti inilah yang membuatnya dapat dibilang, "Moe!"
Melalui pengalaman wawancara kali ini, kami menemukan sebuah kesimpulan, bahwa [Idol adalah para gadis yang ingin kita dukung sampai akhir].
Walaupun umurnya masih 15 tahun, melihat figurnya saat mengemukakan pemikirannya dengan kata-kata yang kuat, semua staf yang hadir di sini jatuh cinta kepadanya. Kami di sini bahkan bersumpah untuk menjadikannya 'Oshimen 3-Dimensi' kami. Oleh karena itulah, kepada semua orang yang membaca artikel ini, kami ingin menyarankan anda untuk merasakan sendiri pesona seorang idol bernama Karen-chan dengan menghadiri handshake event maupun event-event AKB yang lain dengannya.
(Sumber: http://ddnavi.com/news/182217/)
______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini. Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^
Mau beli swag 48fams official dan unofficial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya ! !
wow, makin sayang sama oshi saya, Iwata Karen! ^_^
ReplyDeleteanime kesukaannya sama kayak saya, Shingeki no Kyojin, Kuroko no Basuke '_' (baru tau)
sankyu infonya kakak :3 updet terus tentang Iwata Karen ya~
hehehe
sukses buat blognya~
Ya. Terima kasih mas rahmi. :D
Deletebtw, silahkan gabung dan ajak teman2 fans Karen lainnya ke sini yah: https://www.facebook.com/groups/578564822196699/