Selamat pagi ! ! ! !
Satu hari terlambat sih, tapi aku tetap ingin ucapkan selamat ultah ketiga untuk Generasi 12 AKB~~~!!!!
Tiga tahun yah...
Ayo kita bekerja lebih keras lagi di tahun keempat ini!;_;
Dan juga!!!
Apa namanya itu? 「Sasakama day ambassador」???
Aku yang terpilih untuk hari raya itu !!!!(lol)
Aku baru tahu hal ini dari komen-komen G+ ku. www
Aku masih tak mengerti apa yang akan jadi peranku nanti sebagai ambassador, tapi asalkan ini ada kaitannya dengan Tohoku, maka aku senang sekali!!!!
Terima kasih banyak !!
Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu para pengusaha sasakama dan semakin menyemarakkan nama Tohoku !!!^_^
(sumber: https://plus.google.com/104469157599705660710/posts)
Blogger's note: bagi yang ingin tahu tentang apa itu [Sasakama Day], bisa mengetahuinya dengan ke link berikut ini, dan link berita ini. Inilah penjelasan singkatnya.
Apakah kalian tahu makanan bernama kamaboko? Kamaboko dalam bahasa inggris bisa berarti "fish sausage" atau "fish cakes". Kamaboko sejatinya adalah daging ikan yang dibentuk seperti sosis yang bisa siap dimakan atau direbus/dimasak dulu. Bentuknya pun bisa sangat berbeda-beda di tiap daerah di Jepang. Kalau kalian pernah makan daging kepiting imitasi yang rasanya dimaniskan, yang bisa kita jumpai di restoran sushi ataupun membelinya di swalayan, maka sejatinya itu adalah salah satu bentuk kamaboko.
Sasakama itu sendiri, sebenarnya merupakan kependekan dari
Sasa-kamaboko, tipe varian kamaboko khas daerah Miyagi; kampung halaman
Iwata Karen. Sasakama dibuat dengan bentuk menyerupai daun bambu yang
pada zaman perang negara-negara kecil di Jepang (Sengoku Jidai) dahulu
menjadi simbol klan Date Masamune, tokoh sejarah Jepang yang dijuluki
sebagai 'sang naga bermata satu', yang telah lama sekali menguasai
daerah Sendai.
Sebagai trivia, Iwata Karen dijuluki sebagai Datemusume karena sangat mengidolakan tokoh sejarah daerah asalnya ini, dengan berbagai macam cara semacam cosplay dan menu orisinilnya di AKB48 Cafe & Shop.
Lalu mengapa sampai diadakan dan diresmikan sebuah hari untuk memperingati makanan semacam ini [Sasakama Day]. Inilah sejarahnya terbentuknya [Sasakama Day] dan mengapa Iwata Karen akhirnya ditunjuk menjadi ambassador-nya.
Seperti yang kita ketahui, Maret 2011 lalu, Jepang dilanda bencana tsunami dan gempa bumi maha dahsyat yang memporakporandakan kota-kota di pesisir timurnya. Bencana tersebut hampir melumpukan total industri perikanan dan industri lain yang berkaitan dengan perikanan di kota-kota tersebut. Para pengusaha yang sudah terbiasa memproses makanan hasil laut dengan mesin, tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena meskipun bahan makanan sudah ada, mereka tidak tahu bagaimana caranya mengolahnya menjadi kamaboko dengan cara manual.
Pemerintah Jepang pun tidak memiliki banyak cadangan devisa yang cukup untuk berkonsentrasi pada pemulihan semua daerah yang ada (dikarenakan pemerintah Jepang sudah terlalu banyak disibukkan dengan usaha-usaha memulihkan perekonomian riil mereka secara nasional). Oleh karena itu, pemulihan menjadi terkesan lama. Masyarakat lah yang harus membantu diri mereka sendiri, meskipun beberapa pihak independen juga bergerak untuk membantu mereka, atas inisiatif mereka sendiri, bukan atas perintah dari pemerintah. Itulah yang dilakukan AKB48 dengan proyek [Dareka no Tame ni] nya sejak 2011 lalu. Dan pada tahun itu juga, Iwata Karen yang baru saja masuk AKB48 dimajukan sebagai Face of AKB48 dalam proyek ini, karena dia adalah salah satu korban bencana alam yang merupakan anggota mereka juga.
Kembali ke masalah industri perikanan, sebuah gerakan untuk mengembalikan tradisi produksi kamaboko secara 'hand-made' dimulai oleh para generasi tua untuk menyelamatkan harapan para generasi muda yang sudah terbiasa dengan bantuan mesin-mesin. Butuh waktu sekitar satu bulan bagi para pengusaha untuk terbiasa kembali ke cara tradisional. Namun, berkat cara tradisional semacam ini, para pelanggan baru mulai berdatangan karena tertarik dengan tekstur lembut dan rasa manis ringan yang muncul karena pengerjaan dengan tangan sendiri itu.
Sedikit demi sedikit, perekonomian di daerah Tohoku, terutama Miyagi, yang mengandalkan hasil lautnya itu kembali pulih. Para generasi muda mulai mendapatkan harapan mereka kembali, dan mereka menjadi ingin untuk melestarikan warisan budaya mereka dari generasi tua yang nyaris mereka lupakan akibat modernisasi dan mekanisasi barat. Oleh karena itulah, demi menjadi peringatan untuk tidak melupakan tradisi kamaboko khas Miyagi dan juga sebagai peringatan atas sumpah mereka untuk tetap hidup tegar demi bagian hidup korban bencana alam yang telah meninggal, mereka mengajukan petisi untuk ditunjuknya satu hari sebagai hari kebangkitan ekonomi dan moral mereka dari kehancuran.
Dan pada bulan Mei ini, asosiasi kamaboko dan pihak serikat nelayan di Miyagi berhasil merealisasikan petisi mereka kepada pemerintah untuk meresmikan [Sasakama Day] yang akhirnya akan dirayakan bertepatan / sama harinya dengan hari festival Tanabata, yaitu pada tanggal 7 Juli. Sebagai konsekuensinya, mereka harus memiliki semacam figur yang bisa menjadi simbol dari hari Sasakama ini. Dan dari sinilah, nama Iwata Karen muncul di benak mereka, untuk dilibatkan lebih jauh dalam proyek nasional pemulihan daerah Tohoku.
Mengapa bisa demikian? Jika kita melihat dan mengawal semua yang dilakukan oleh Iwata Karen selama ini, maka kita akan bisa memaklumi mengapa dia bisa terpilih dan disetujui sebagai ambassador [Sasakama Day] ini. Di setiap kesempatan aktivitasnya, Iwata Karen akan selalu mencoba mencari-cari timing yang pas untuk memperkenalkan atau mempromosikan apa-apa yang berhubungan dengan kampung halamannya. Sebagai anak yang sangat mencintai asal-usulnya, segala yang telah ia lakukan demi bisa membantu kampung halamannya, akhirnya dapat tersampaikan juga kepada masyarakatnya; dalam hal ini, para pengusaha asosiasi kamaboko dan rakyat yang tergabung dalam serikat nelayan di Miyagi.
Iwata Karen, AKB48 Team A, seorang idol sekaligus anak kampung yang berjuang dengan membawa nama kampung halamannya di punggungnya. Akankah tiba hari dimana ia akan dapat mengambil hati masyarakat Jepang seutuhnya dengan determinasi kecintaan tanah airnya sebagai seorang idol? Akankah dia mampu menjadi salah satu dari bintang harapan untuk masyarakat di daerah asalnya, dengan menapaki jalan terjal di AKB48? Mari kita saksikan kelanjutan dari kisahnya ini.
Satu hari terlambat sih, tapi aku tetap ingin ucapkan selamat ultah ketiga untuk Generasi 12 AKB~~~!!!!
Tiga tahun yah...
Ayo kita bekerja lebih keras lagi di tahun keempat ini!;_;
Dan juga!!!
Apa namanya itu? 「Sasakama day ambassador」???
Aku yang terpilih untuk hari raya itu !!!!(lol)
Aku baru tahu hal ini dari komen-komen G+ ku. www
Aku masih tak mengerti apa yang akan jadi peranku nanti sebagai ambassador, tapi asalkan ini ada kaitannya dengan Tohoku, maka aku senang sekali!!!!
Terima kasih banyak !!
Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu para pengusaha sasakama dan semakin menyemarakkan nama Tohoku !!!^_^
(sumber: https://plus.google.com/104469157599705660710/posts)
Blogger's note: bagi yang ingin tahu tentang apa itu [Sasakama Day], bisa mengetahuinya dengan ke link berikut ini, dan link berita ini. Inilah penjelasan singkatnya.
Apakah kalian tahu makanan bernama kamaboko? Kamaboko dalam bahasa inggris bisa berarti "fish sausage" atau "fish cakes". Kamaboko sejatinya adalah daging ikan yang dibentuk seperti sosis yang bisa siap dimakan atau direbus/dimasak dulu. Bentuknya pun bisa sangat berbeda-beda di tiap daerah di Jepang. Kalau kalian pernah makan daging kepiting imitasi yang rasanya dimaniskan, yang bisa kita jumpai di restoran sushi ataupun membelinya di swalayan, maka sejatinya itu adalah salah satu bentuk kamaboko.
Contoh produk sasa-kamaboko dari Miyagi |
Sebagai trivia, Iwata Karen dijuluki sebagai Datemusume karena sangat mengidolakan tokoh sejarah daerah asalnya ini, dengan berbagai macam cara semacam cosplay dan menu orisinilnya di AKB48 Cafe & Shop.
Iwata Karen mengenakan kostum Date Masamune saat Janken Taikai 2012 lalu |
Seperti yang kita ketahui, Maret 2011 lalu, Jepang dilanda bencana tsunami dan gempa bumi maha dahsyat yang memporakporandakan kota-kota di pesisir timurnya. Bencana tersebut hampir melumpukan total industri perikanan dan industri lain yang berkaitan dengan perikanan di kota-kota tersebut. Para pengusaha yang sudah terbiasa memproses makanan hasil laut dengan mesin, tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena meskipun bahan makanan sudah ada, mereka tidak tahu bagaimana caranya mengolahnya menjadi kamaboko dengan cara manual.
Pemerintah Jepang pun tidak memiliki banyak cadangan devisa yang cukup untuk berkonsentrasi pada pemulihan semua daerah yang ada (dikarenakan pemerintah Jepang sudah terlalu banyak disibukkan dengan usaha-usaha memulihkan perekonomian riil mereka secara nasional). Oleh karena itu, pemulihan menjadi terkesan lama. Masyarakat lah yang harus membantu diri mereka sendiri, meskipun beberapa pihak independen juga bergerak untuk membantu mereka, atas inisiatif mereka sendiri, bukan atas perintah dari pemerintah. Itulah yang dilakukan AKB48 dengan proyek [Dareka no Tame ni] nya sejak 2011 lalu. Dan pada tahun itu juga, Iwata Karen yang baru saja masuk AKB48 dimajukan sebagai Face of AKB48 dalam proyek ini, karena dia adalah salah satu korban bencana alam yang merupakan anggota mereka juga.
Kembali ke masalah industri perikanan, sebuah gerakan untuk mengembalikan tradisi produksi kamaboko secara 'hand-made' dimulai oleh para generasi tua untuk menyelamatkan harapan para generasi muda yang sudah terbiasa dengan bantuan mesin-mesin. Butuh waktu sekitar satu bulan bagi para pengusaha untuk terbiasa kembali ke cara tradisional. Namun, berkat cara tradisional semacam ini, para pelanggan baru mulai berdatangan karena tertarik dengan tekstur lembut dan rasa manis ringan yang muncul karena pengerjaan dengan tangan sendiri itu.
Banner toko sasa-kamaboko di Miyagi |
Contoh paket makanan sasa-kamaboko di salah satu warung di Miyagi |
Dan pada bulan Mei ini, asosiasi kamaboko dan pihak serikat nelayan di Miyagi berhasil merealisasikan petisi mereka kepada pemerintah untuk meresmikan [Sasakama Day] yang akhirnya akan dirayakan bertepatan / sama harinya dengan hari festival Tanabata, yaitu pada tanggal 7 Juli. Sebagai konsekuensinya, mereka harus memiliki semacam figur yang bisa menjadi simbol dari hari Sasakama ini. Dan dari sinilah, nama Iwata Karen muncul di benak mereka, untuk dilibatkan lebih jauh dalam proyek nasional pemulihan daerah Tohoku.
Mengapa bisa demikian? Jika kita melihat dan mengawal semua yang dilakukan oleh Iwata Karen selama ini, maka kita akan bisa memaklumi mengapa dia bisa terpilih dan disetujui sebagai ambassador [Sasakama Day] ini. Di setiap kesempatan aktivitasnya, Iwata Karen akan selalu mencoba mencari-cari timing yang pas untuk memperkenalkan atau mempromosikan apa-apa yang berhubungan dengan kampung halamannya. Sebagai anak yang sangat mencintai asal-usulnya, segala yang telah ia lakukan demi bisa membantu kampung halamannya, akhirnya dapat tersampaikan juga kepada masyarakatnya; dalam hal ini, para pengusaha asosiasi kamaboko dan rakyat yang tergabung dalam serikat nelayan di Miyagi.
Iwata Karen saat melakukan kunjungan ke salah satu perkumpulan serikat nelayan di Miyagi |
________________________________________
Mari bergabung dengan Iwata Karen Fansclub Indonesia di Facebook, dan have fun dengan sesama Karen-oshi di sana~~! ( ^ ^ )/■\(^^\)
Mau beli swag 48fams official dan unofficial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya ! !
Mas Vinko, ijin kutip soal sasakama ya. mau buat catatan kakii artikel news Karen jadi duta Sasakama. Makasih :D
ReplyDeleteOke. Makasih ya, udah mau nyebarin lebih banyak tentang Iwata Karen :D
Delete