April 19, 2014

[AKB48 Worldview] Takahashi Minami : Menuju Dunia Yang Belum Terjamah Bersama Para Member Muda



Konser di National Stadium pada 30 Maret yang lalu ditunda karena cuaca badai yang tak menentu. Hal itu adalah kekecewaan terbesar semenjak AKB48 ini berdiri. Tentu saja selain demi Oshima Yuko yang upacara kelulusannya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, aku ingin para member yang sudah melakukan gladi resik dengan segenap hati mereka demi konser ini juga dapat melihat pemandangan dari atas panggung tersebut. Namun, aku harus mengumpulkan semua member, berdiri di hadapan mereka semua dan berkata, "Alihkan perasaan kalian semua dan kembalilah berjalan". Betapa pun frustasi atau besarnya penyesalan atas situasi yang ada, kami harus bisa berjalan kembali menuju tujuan selanjutnya dan tidak boleh berdiri saja. "Alihkan perasaan kalian semua dan kembalilah berjalan". Itulah caraku meyakinkan diriku sendiri juga.

Setahun ini, beberapa member yang telah sangat berjasa menyokong AKB48 sudah lulus. Akimoto Sayaka, Itano Tomomi, Shinoda Mariko… Dan sekarang, tanggal kelulusan Oshima Yuko juga sudah di depan mata.

Ini adalah tahun kesembilanku. Setiap kali aku menghantarkan seseorang pergi, terkadang aku berpikir, bagaimana rasanya jika aku berada pada posisi sebagai orang yang dihantarkan kepergiannya. Namun, mengucapkan kalimat, "Aku akan lulus!"... Aku tidak bisa membayangkan diriku sendiri memproklamirkannya. Aku mungkin akan berakhir dengan menangis terus tanpa mampu mengucapkan satu kata pun. Walaupun demikian, akan tiba hari dimana aku harus mengatakannya…

Di sisi lain, banyak gadis yang perlu diangkat (dikembangkan dan diajari) di AKB48. Apa yang kurasakan adalah cinta layaknya orang tua untuk mereka semua. Terkadang tanpa sadar aku menangkap bayangan diriku sendiri di masa mudaku, saat melihat mereka. Ketika aku melihat mereka berjuang tertatih-tatih karena suatu kesulitan, aku yang mengawasi mereka berpikir, "Jika kau tetap berusaha konsisten, pada waktunya nanti, akan datang hari dimana kau bisa tersenyum".


Saat ini, untuk para gadis yang masuk di AKB48, terutama para member yang muda-muda, kondisi yang harus mereka jalani menjadi lebih sukar ketimbang bagaimana kondisi yang aku alami dulu. Apa yang membedakan kami adalah garis start kami. Pada zaman kami, kami tidak bisa menari, bernyanyi, MC, gampangnya kami benar-benar tak bisa apa-apa waktu pertama kali. Dari saat itulah, kami mulai mengembangkan diri kami pelan-pelan, dengan support dari fans. Kami sangat sibuk dengan jadwal teater, kami belum punya kekhawatiran apakah kami akan jadi senbatsu atau apakah kami akan jadi center.

Untuk para member generasi baru, mereka mempunyai tujuan yang besar, seperti ingin menjadi penerus Atsuko atau Yuko, ingin menjadi center. Grup ini semakin besar, dan banyak gadis yang sudah bisa menyanyi dan menari. Terjadi persaingan berat untuk masuk senbatsu. Dengan apa yang terjadi sekarang, aku berpikir mereka semua 'hebat'. Aku bisa membayangkan, jika aku saat ini masih jadi anak SMP, aku mungkin tidak akan berani bersaing dengan mereka untuk masuk AKB48.

Generasi muda dan generasi tua, masing-masing ada masanya dan lingkungan yang berbeda, sehingga tak bisa dipungkiri jika terdapat jurang kesenjangan pola pikir di antara kami. Oleh karena itulah, aku membuka diriku untuk lebih bisa mendengarkan kekhawatiran dan ketakutan mereka.

Apa yang kupikirkan adalah, sangat penting bahwa para senior harus mengambil inisiatif untuk mendekati dan akrab dengan para junior. Seperti halnya, jika kau adalah karyawan baru di sebuah perusahaan, tiba-tiba mengundang atasanmu, "Ayo kita makan siang!". Tidak kah itu sedikit menakutkan? Oleh karena itu, aku mencoba dengan salam gampang seperti, "Selamat pagi," atau "Gimana kabarmu?" untuk menciptakan atmosfir bersahabat untuk mereka. Bagi para junior yang berada di penghujung usia remaja mereka, aku bilang pada mereka, "Lakukan sesuatu sesuai keinginan kalian, tanpa perlu ada rasa takut salah". Yang penting adalah, terus latihlah dirimu. Jika gagal, latih lagi. Dan majulah terus, kembangkan dirimu terus.


Sebaliknya, ada masa-masa dimana berinteraksi dengan para junior membuatmu menyadari banyak hal. Misalnya, mereka berani blak-blakan menghadapi banyak kesulitan dengan sungguh-sungguh dan bahkan sampai berani kepayahan. Untuk diriku sendiri, mempunyai akumulasi pengalaman selama ini mulai membentuk pola pikirku, jadi berinteraksi dengan mereka juga membuka pola pikir dan metode yang lain yang belum pernah kupikirkan.

Namun untuk para generasi muda, aku harap mereka mulai lebih menaruh perhatian kepada orang-orang dewasa di sekitar mereka. Bagiku sendiri, ketika aku masih kecil, tidak banyak kesempatan untuk berinteraksi orang dewasa lain selain dengan anggota keluarga dan guru di sekolah. Namun, saat aku masuk AKB48 di masa SMP ku, aku mulai melihat bahwa "orang dewasa itu menarik". Mereka punya pengalaman-pengalaman yang sangat berharga dan pengetahuan yang kaya, hasil dari perjalanan hidup yang aku belum pernah alami. Sebelum aku menyadarinya, aku jadi mulai sering mengunjungi ruang staff sesering mungkin. Waktu-waktu dimana aku bisa belajar dari para orang dewasa menjadi hal yang berharga untukku.

Perwakilan dari "orang-orang dewasa yang menarik" di AKB48 adalah sang stylist yang sudah ada di AKB48 sejak awal, yang kini menjadi AKB48 Group General Manager, Kayano Shinobu. Ada sebuah peristiwa pada saat masa-masa SMP kami, dimana kami datang sangat terlambat di tempat yang dijanjikan, dan Shinobu menangis sejadi-jadinya. “Kalian semua sangat terlambat, aku pikir kalian semua kecelakaan dan mati atau gimana!”. Melihatnya sangat serius mengkhawatirkan kami semua, aku, Maeda Atsuko, Minegishi Minami dan Itano Tomomi juga ikut menangis. Seseorang yang kami bisa berbagi semuanya padanya, beliau adalah orang dewasa yang selalu melindungi hati kami semua.

Aku merasa bahwa bertemu dengan Akimoto Yasushi-san, membuatku mendapatkan kepenuhan dalam hidupku. Mungkin terdengar berlebihan dariku, namun "Kekuatan dan ekspresi kreatifnya itu sangat luar biasa. Memang hebat, sang Total Produser AKB48 Group!” dapat merangkum semuanya. Saran beliau padaku, “Bawalah semangat untuk dibenci bersamamu" masih menjadi motto kerjaku, sesuatu yang masih kubawa di punggungku. Dengan posisiku saat ini sebagai Soukantoku, walaupun aku sendiri tidak ingin mengungkitnya di sini, hampir setiap kali, solusinya tidak datang jika aku tidak menunjukkannya. Sudah 1 tahun dan 8 bulan aku menjadi Soukantoku. Sebagai seorang manusia, aku merasa bahwa aku menjadi lebih tangguh.


Ketika aku memikirkan tentang ini, tidak hanya para member, para staf, dan orang dewasa yang lain juga telah menjadi rekanku. Kami telah memenangkan Japan Record Awards dua kali dan sudah sukses melakukan "Konser Tur 5 Big Dome". Dengan cakrawala baru sebagai tonggaknya, aku mengharapkan beragam pemandangan dari sebuah dunia yang belum terjamah bersama dengan para member muda.

———

Komentar dari reporter

Terima kasih semuanya, AKB’s World View telah mencapai tahun keduanya. Orang yang muncul untuk pertama kalinya di serialisasi adalah Soukantoku dari AKB48 Group, Takahashi Minami a.k.a. Takamina. Ketika saya dulu mewawancarainya, dia sudah menimbulkan kesan "terlalu dewasa". Setelah hanya berselang satu tahun, sepertinya dia sudah mencapai batas dari kedewasaan seorang manusia.

Expresi tajam darinya seperti “Apa?! Ayo sini! itulah yang kupikirkan” dan “Aku tidak punya apapun untuk kehilangan” muncul dari dirinya dan saya tidak ragu bahwa para member junior akan mendapatkan stimulus lebih darinya.

Sebagai Soukantoku, dia jadi lebih sering proaktif untuk berbaur dengan para member muda. Akhir-ahir ini, meskipun sahabatnya adalah Minegishi Minami, dia sering makan siang bersama dengan Kojima Mako dan Nishino Miki. “Bertatapan langsung dengan mereka yang masih polos-polos, adalah pengalaman yang menghangatkan”. Sepertinya itu menjadi waktu-waktu bersenang-senang untuknya, ketimbang dibilang sebagai waktu penyuluhan.

Selama separuh tahun terakhir ini, dia sudah belajar banyak hal penting sebagai pemimpin. “Percayakan hal tersebut kepada member lain”. Sampai saat ini, prinsipnya yang “Daripada menyerahkannya kepada orang lain, lebih cepat kalau dikerjakan sendiri”menurutnya pribadi, dia selalu melakukan hal tersebut, namun dia berubah. Titik balik dari pola pikirnya adalah ketika Shinoda Mariko lulus musim panas lalu dan posisi kapten dipercayakan kepada Yokoyama Yui.

“Yui tidak mengharapkan apapun, kecuali kebahagiaan semua member Team A. Sebagai orang yang pernah menjadi kapten sebelumnya, aku paham sulitnya hal itu diwujudkan. Di dalam berbagai aspek, kau dituntut untuk jadi bengis dan tak berperasaan. Namun Yui telah melakukan yang terbaik dengan segenap kekuatannya.”

Takamina berada di Team A yang sama. Dengan adanya Soukantoku di dekatnya dan menjadi 'bawahannya', menjadikannya lebih sukar untuk bersikap, oleh karena itu Takamina memilih untuk diam, melindunginya dari kejauhan supaya Yui belajar menemukan solusi dari dirinya sendiri. Dan sepertinya sekarang telah berbuah dengan cukup baik. “Aku pikir tingkat kebahagiaan di tim saat ini sudah meningkat dari sebelumnya”. Memang benar. Oshima Ryouka yang bersama dengan para member muda di Team A telah sering memanggilnya “Yokoyama-san, Yokoyama-san” satu sama lain. Alasan dari keterikatan emosional mereka kepadanya bisa dimengerti saat ini.

大西元博 [Onishi Motohiro]

(sumber: http://www.asahi.com/articles/ASG424DKZG42UZVL005.html)

______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage iniFans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^

Mau beli swag 48fams official dan unofficial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya !

No comments:

Post a Comment