Sekali-kali saya ingin memposting sesuatu yang menggabungkan disiplin ilmu saya (manajemen) dan hobi saya (ngidol). Oleh karena itulah saya bikin postingan seperti ini sekarang. (lol)
Oke, jadi saya sekarang akan mencoba 'menerawang' tentang bagaimana AKS atau bos-bos besar di bisnis idol group AKB48 Group saat ini memandang potensi bisnis yang dimiliki oleh 'produk-produk'-nya (idol-idolnya) yang ditempatkan di masing-masing business unit (Team A, Team K, Team B, Team 4, dan seterusnya) yang ada di 'subsidiaries / branch company' (AKB48, SKE48, NMB48, HKT48, JKT48, SNH48) yang terbentuk.
Dan kali ini saya akan memakai salah satu model tergampang yang bisa dipahami oleh semua orang, jika masing-masing dari kita mau mempelajarinya sebentar: The BCG Matrix. Mungkin bagi yang ingin tahu dengan singkat apa itu BCG, bisa melipir dulu ke sini.
Apakah sudah dibaca dulu teorinya? Saya sarankan baca dulu, sebelum ada salah paham yang tidak perlu (akibat istilahnya yang sedikit 'unik').
Berdasarkan teori strategi bisnis unit menggunakan matrix Boston Consultant Group, yang kemudian saya hubungkan dengan konteks ketiga oshimen saya, maka hasilnya adalah:
1) Takamina --> "Cash Cow" Matrix Position.
Artinya, Takamina sendiri punya relative market share (fanbase) yang tinggi, namun market growth rate-nya (pertumbuhan fanbasenya) sudah sangat melambat, tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Dan hal itu cukup bisa dimengerti mengingat dirinya adalah member pioner sejak 8 tahun lalu, dan semakin banyaknya member-member muda masuk di AKB dan memberi warna yang lebih beragam dan menarik hati para fans baru.
Saat ini AKS tidak lagi menginvestasikan banyak uang untuk 'push' Takamina / Cash Use-nya low, namun merupakan Cash Source (penghasil aliran kas perusahaan) yang termasuk tinggi di AKS. Kita bisa lihat dari betapa relatif banyaknya pekerjaan yang dia terima dibandingkan member-member yang masih baru meskipun sifatnya cenderung 'statis' alias 'gak naik dan gak turun'.
Takamina yang termasuk kategori "Cash Cow" dimata sebuah bisnis, maka strategi yang dipakai AKS sekarang ini adalah "HARVEST" atau panen uang / memaksimalkan aliran uang dalam jangka pendek, walaupun itu berisiko mengorbankan market share-nya / kepopuleran Takamina saat ini di mata fansnya. Namun, hal tersebut adalah maklum dipahami mengingat sudah berapa besar dan lamanya AKS meng-investasi-kan uangnya untuk mengembangkan Takamina sampai sekarang ini.
2) Iwata Karen --> "Question Mark" Matrix Position.
Artinya, Karen sendiri mempunyai relative market share (fanbase) yang sedikit, namun market growth rate-nya (pertumbuhan fanbasenya) semakin lama semakin mengalami percepatan yang berarti. --> berkat perannya yang besar di setiap Variety Show, apalagi dari kasus batalnya transfernya dia ke SKE48, yang mengundang banyak simpati dari fans AKB dan SKE secara umum.
Karen saat ini bukan merupakan member yang menghasilkan banyak uang bagi AKS. Hal ini sangat berbahaya untuk Karen yang berisiko untuk dijadikan member berstatus "Jack-of-all-trade" >> bisa 'dibuang' kapan pun AKS mau. Namun, jika melihat dimensi matrix market growth rate yang dimilikinya, maka Karen yang sebelumnya berada di matrix "Dog" kini sudah naik tingkat menjadi "Question Mark".
Artinya AKS, mau tidak mau, harus mempertimbangkan strategi "BUILD". Dimana AKS saat ini berada pada sebuah titik dimana Karen sudah masuk radar 'push' alias mereka harus mempertimbangkan untuk merawat pertumbuhan fanbase yang ada sekarang ini supaya jangan menjadi fenomena jangka pendek saja, melainkan jangka panjang. Syukur-syukur, Karen bisa menjadi besar di bidangnya sendiri dan bisa jadi 'alat pencetak uang' yang cukup signifikan di masa depan.
Strategi BUILD bisa direalisasikan dengan menginvestasikan sejumlah modal untuk kegiatan promosi dirinya, seperti memperbanyak job yang bisa dia terima.
3) Delima Rizky --> "Dog" Matrix Position
Sebenarnya saya sendiri tidak enak dengan istilah dan maksud dari matrix ini, namun sebagai akademisi dan pengamat saya harus tegar dengan penilaian saya sendiri secara obyektif.
Artinya, Delima adalah member JKT48 Team J yang memiliki relative market share (fanbase) dan market growth rate (pertumbuhan fanbase) yang rendah, bahkan akhir-akhir ini mengalami 'minus'. Penyebabnya bisa dari Delima sendiri yang tidak mampu memenuhi harapan-harapan dari para fansnya, atau bisa juga karena faktor fans Indonesia yang 'tidak kuat mental' karena oshimennya fansnya sedikit.
Namun dari segi bisnis, alasannya bisa juga karena JOT mengabaikan bakat/skill anak ini dan perkembangan mentalnya (sehingga sering mengecewakan fans pada saat HS dengan anak ini). Karena hampir semua 'produk' yang masuk di matrix "Dog" tidak mendapatkan alokasi sumber daya (modal untuk mem-'push', dalam konteks ini) yang cukup dari perusahaannya (JOT), dan akibatnya 'produk' bernama Delima ini tidak menghasilkan uang yang banyak bagi JOT, vice versa.
Sebenarnya, strategi yang biasanya dilakukan perusahaan untuk produk berkategori matrix "Dog" adalah "DIVEST" atau menutup/memecatnya. Namun, karena konteks idol group ini adalah graduation (atau manajemen bisa memecatnya jika dia melanggar rules yang ada), maka adalah tidak mungkin untuk melakukan strategi tersebut. Semuanya tergantung membernya sendiri, apakah dia bisa naik tingkat ke "Question Mark" atau "Cash Cow" atau malahan bisa ke "Star" matrix position.
Karena bagaimana pun juga, Delima sudah memberikan sumbangan besar juga untuk JOT yang cukup untuk mempertahankan dirinya di radar 'aman untuk disimpan'.
***************
Yap. Kira-kira seperti inilah postingan pendek yang serba mendadak dan tanpa perencanaan ini. Bagaimana menurut kalian? :)
Oke, jadi saya sekarang akan mencoba 'menerawang' tentang bagaimana AKS atau bos-bos besar di bisnis idol group AKB48 Group saat ini memandang potensi bisnis yang dimiliki oleh 'produk-produk'-nya (idol-idolnya) yang ditempatkan di masing-masing business unit (Team A, Team K, Team B, Team 4, dan seterusnya) yang ada di 'subsidiaries / branch company' (AKB48, SKE48, NMB48, HKT48, JKT48, SNH48) yang terbentuk.
Dan kali ini saya akan memakai salah satu model tergampang yang bisa dipahami oleh semua orang, jika masing-masing dari kita mau mempelajarinya sebentar: The BCG Matrix. Mungkin bagi yang ingin tahu dengan singkat apa itu BCG, bisa melipir dulu ke sini.
Apakah sudah dibaca dulu teorinya? Saya sarankan baca dulu, sebelum ada salah paham yang tidak perlu (akibat istilahnya yang sedikit 'unik').
Berdasarkan teori strategi bisnis unit menggunakan matrix Boston Consultant Group, yang kemudian saya hubungkan dengan konteks ketiga oshimen saya, maka hasilnya adalah:
1) Takamina --> "Cash Cow" Matrix Position.
Artinya, Takamina sendiri punya relative market share (fanbase) yang tinggi, namun market growth rate-nya (pertumbuhan fanbasenya) sudah sangat melambat, tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Dan hal itu cukup bisa dimengerti mengingat dirinya adalah member pioner sejak 8 tahun lalu, dan semakin banyaknya member-member muda masuk di AKB dan memberi warna yang lebih beragam dan menarik hati para fans baru.
Saat ini AKS tidak lagi menginvestasikan banyak uang untuk 'push' Takamina / Cash Use-nya low, namun merupakan Cash Source (penghasil aliran kas perusahaan) yang termasuk tinggi di AKS. Kita bisa lihat dari betapa relatif banyaknya pekerjaan yang dia terima dibandingkan member-member yang masih baru meskipun sifatnya cenderung 'statis' alias 'gak naik dan gak turun'.
Takamina yang termasuk kategori "Cash Cow" dimata sebuah bisnis, maka strategi yang dipakai AKS sekarang ini adalah "HARVEST" atau panen uang / memaksimalkan aliran uang dalam jangka pendek, walaupun itu berisiko mengorbankan market share-nya / kepopuleran Takamina saat ini di mata fansnya. Namun, hal tersebut adalah maklum dipahami mengingat sudah berapa besar dan lamanya AKS meng-investasi-kan uangnya untuk mengembangkan Takamina sampai sekarang ini.
2) Iwata Karen --> "Question Mark" Matrix Position.
Artinya, Karen sendiri mempunyai relative market share (fanbase) yang sedikit, namun market growth rate-nya (pertumbuhan fanbasenya) semakin lama semakin mengalami percepatan yang berarti. --> berkat perannya yang besar di setiap Variety Show, apalagi dari kasus batalnya transfernya dia ke SKE48, yang mengundang banyak simpati dari fans AKB dan SKE secara umum.
Karen saat ini bukan merupakan member yang menghasilkan banyak uang bagi AKS. Hal ini sangat berbahaya untuk Karen yang berisiko untuk dijadikan member berstatus "Jack-of-all-trade" >> bisa 'dibuang' kapan pun AKS mau. Namun, jika melihat dimensi matrix market growth rate yang dimilikinya, maka Karen yang sebelumnya berada di matrix "Dog" kini sudah naik tingkat menjadi "Question Mark".
Artinya AKS, mau tidak mau, harus mempertimbangkan strategi "BUILD". Dimana AKS saat ini berada pada sebuah titik dimana Karen sudah masuk radar 'push' alias mereka harus mempertimbangkan untuk merawat pertumbuhan fanbase yang ada sekarang ini supaya jangan menjadi fenomena jangka pendek saja, melainkan jangka panjang. Syukur-syukur, Karen bisa menjadi besar di bidangnya sendiri dan bisa jadi 'alat pencetak uang' yang cukup signifikan di masa depan.
Strategi BUILD bisa direalisasikan dengan menginvestasikan sejumlah modal untuk kegiatan promosi dirinya, seperti memperbanyak job yang bisa dia terima.
3) Delima Rizky --> "Dog" Matrix Position
Sebenarnya saya sendiri tidak enak dengan istilah dan maksud dari matrix ini, namun sebagai akademisi dan pengamat saya harus tegar dengan penilaian saya sendiri secara obyektif.
Artinya, Delima adalah member JKT48 Team J yang memiliki relative market share (fanbase) dan market growth rate (pertumbuhan fanbase) yang rendah, bahkan akhir-akhir ini mengalami 'minus'. Penyebabnya bisa dari Delima sendiri yang tidak mampu memenuhi harapan-harapan dari para fansnya, atau bisa juga karena faktor fans Indonesia yang 'tidak kuat mental' karena oshimennya fansnya sedikit.
Namun dari segi bisnis, alasannya bisa juga karena JOT mengabaikan bakat/skill anak ini dan perkembangan mentalnya (sehingga sering mengecewakan fans pada saat HS dengan anak ini). Karena hampir semua 'produk' yang masuk di matrix "Dog" tidak mendapatkan alokasi sumber daya (modal untuk mem-'push', dalam konteks ini) yang cukup dari perusahaannya (JOT), dan akibatnya 'produk' bernama Delima ini tidak menghasilkan uang yang banyak bagi JOT, vice versa.
Sebenarnya, strategi yang biasanya dilakukan perusahaan untuk produk berkategori matrix "Dog" adalah "DIVEST" atau menutup/memecatnya. Namun, karena konteks idol group ini adalah graduation (atau manajemen bisa memecatnya jika dia melanggar rules yang ada), maka adalah tidak mungkin untuk melakukan strategi tersebut. Semuanya tergantung membernya sendiri, apakah dia bisa naik tingkat ke "Question Mark" atau "Cash Cow" atau malahan bisa ke "Star" matrix position.
Karena bagaimana pun juga, Delima sudah memberikan sumbangan besar juga untuk JOT yang cukup untuk mempertahankan dirinya di radar 'aman untuk disimpan'.
***************
Yap. Kira-kira seperti inilah postingan pendek yang serba mendadak dan tanpa perencanaan ini. Bagaimana menurut kalian? :)
______________________________________
Mau tahu sejarah AKB48 dan biografi Takamina secara lengkap dalam bahasa Indonesia?? Sekarang anda bisa membelinya dengan mengunjungi di website ini dan di fanpage ini. Fans yang baik adalah fans yang tidak melupakan sejarah idolanya~ ^w^
Mau beli swag 48fams official dan unofficial yang MURAH ?? Hanya di SWAG48SHOP tempatnya kamu bisa mendapatkannya ! !
No comments:
Post a Comment